Asosiasi terkemuka perusahaan penerbangan menyerukan kepada pihak berwajib penerbangan Eropa agar meninjau kembali peraturan penerbangan. Permintaan peninjauan kembali tersebut dimaksudkan untuk memperkecil terganggunya penerbangan dari akibat letusan gunung berapi yang aktif di Islandia.
Sistem saat ini melarang penerbangan dengan alasan menghindari kerusakan mesin jet pesawat terbang dari abu vulkanik. Menurut Asosiasi Transport Udara Internasional (IATA), sistem sistem tersebut telah menyebabkan penutupan kawasan udara, yang menurut asosiasi tersebut, sebetulnya tidak perlu dilakukan.
IATA juga mengatakan perusahaan penerbangan telah kehilangan kepercayaan kepada pemerintah Eropa, untuk membuat keputusan yang efektif dan konsisten mengenai penutupan kawasan udara.
Awan abu vulkanik yang tebal dari gunung berapi Islandia memaksa penutupan wilayah udara benua Eropa April lalu yang menelantarkan jutaan penumpang pesawat terbang hampir sepekan dan mengakibatkan kerugian hampir dua milyar dolar. Awan abu vulkanik babak kedua dari Islandia memaksa pembatalan seribu penerbangan pada hari Senin.
Kepala IATA Giovanni Bisignani menyambut baik keberhasilan Perancis untuk tetap membuka wilayah udaranya dengan selamat. Perancis menggunakan keahlian penerbangan, dan bukan model-model komputer, untuk menilai kadar bahaya penerbangan.
