Pemerintah Amerika Serikat (AS), Selasa (25/8), mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan tes medis yang menunjukkan adanya peracunan terhadap pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny yang saat ini dirawat di sebuah rumah sakit di Jerman setelah dia dievakuasi.
“Seandainya laporan itu akurat, AS mendukung Uni Eropa bagi penyelenggaraan penyelidikan menyeluruh dan siap untuk membantu dalam upaya itu,” demikian kata Menlu Pompeo di dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah Rusia membantah tuduhan bahwa pihaknya terlibat dalam peracunan Navalny, yang masih dalam koma di RS Charite di Jerman. Dia jatuh sakit pada Kamis (20/8) ketika sedang dalam penerbangan ke Moskow dari Siberia.
Maskapai penerbangan yang ditumpangi tokoh oposisi Rusia itu mengatakan, mereka tidak menyuguhkan makanan atau minuman selama penerbangan. Navalny terlihat dalam rekaman video minum secangkir teh di sebuah kafe di bandara sebelum berangkat ke Moskow.
Sekutu Navalny menuduh Kremlin adalah penyebab sakitnya, dan beberapa menyerukan agar dilakukan penyelidikan apakah Presiden Vladimir Putin terlibat.
“Tuduhan ini tidak benar dan omong kosong,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada para wartawan, Selasa (25/8), di Moskow.
Navalny telah dipindahkan ke RS Charite pada Sabtu (22/8), di mana para dokter, Senin (24/8) mengatakan uji yang dilakukan menunjukkan tanda-tanda adanya “penghambat cholinesterase” di dalam sistem tubuhnya.
Cholinesterase adalah sebuah enzim yang penting bagi fungsi dari sistem saraf di dalam tubuh manusia. Penghambatnya memblokir sebuah unsur kimia, acetylcholine, yang mentransmisikan sinyal-sinyal di antara sel-sel saraf. [jm/pp]