Amerika Serikat dan Libya sepakat akan bekerjasama dalam menyelidiki serangan maut terhadap konsulat Amerika di Benghazi oleh tersangka militan Islamis yang menewaskan duta besar Amerika untuk Libya dan tiga orang anggota staffnya.
Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Barack Obama menelepon Presiden Majelis Nasional Libya, Mohamed Megarief, Rabu malam dan mereka sepakat untuk bekerja secara dekat dalam penyelidikan tersebut.
Pemimpin Libya itu telah meminta maaf kepada Amerika Serikat atas serangan itu.
Obama juga menelpon Presiden Mesir Mohamed Morsi mengenai demonstrasi-demonstrasi anti-Amerika yang terus terjadi di negara itu, dan mengatakan kepadanya Mesir harus bekerjasama dengan Amerika Serikat dalam mengamankan sarana-sarana dan personil diplomatik Amerika.
Polisi Mesir menggunakan gas air mata selagi mereka bentrok hari Kamis dengan kira-kira 200 pemuda yang melakukan aksi protes di luar kedutaan Amerika di Kairo. Demonstrasi-demonstrasi itu dilakukan untuk menentang film amatir buatan Amerika yang menghina Nabi Muhammad.
Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Barack Obama menelepon Presiden Majelis Nasional Libya, Mohamed Megarief, Rabu malam dan mereka sepakat untuk bekerja secara dekat dalam penyelidikan tersebut.
Pemimpin Libya itu telah meminta maaf kepada Amerika Serikat atas serangan itu.
Obama juga menelpon Presiden Mesir Mohamed Morsi mengenai demonstrasi-demonstrasi anti-Amerika yang terus terjadi di negara itu, dan mengatakan kepadanya Mesir harus bekerjasama dengan Amerika Serikat dalam mengamankan sarana-sarana dan personil diplomatik Amerika.
Polisi Mesir menggunakan gas air mata selagi mereka bentrok hari Kamis dengan kira-kira 200 pemuda yang melakukan aksi protes di luar kedutaan Amerika di Kairo. Demonstrasi-demonstrasi itu dilakukan untuk menentang film amatir buatan Amerika yang menghina Nabi Muhammad.