Amerika mengirim dua pompa terbesar di dunia ke Jepang untuk membantu mendinginkan reaktor nuklir yang terlalu panas dan membahayakan di PLTN Fukushima yang rusak.
Biasanya digunakan untuk menyemprot beton, pompa tinggi buatan Jerman itu sedang disesuaikan untuk menyemprotkan air ke dalam reaktor itu. Para pekerja selama ini berusaha mati-matian mengatasinya sejak gempa dan tsunami 11 Maret menghancurkan sistem pendingin PLTN itu.
Dibuat oleh Putzmeister, kedua pompa itu - dengan lengan menjangkau setinggi 70 meter - telah digunakan dalam proyek konstruksi di Amerika, dan akan dikirim dari Amerika ke Jepang dalam pesawat terbesar di dunia: Antonov, milik Rusia.
Pesawat jet itu akan diterbangkan dari Rusia ke Amerika guna mengambil kedua pompa itu dan mengantarkannya ke Jepang. Manajer pemasaran Putzmeister, Kelly Blickle memberitahu VOA ini merupakan "upaya global" untuk membantu mendinginkan PLTN itu.
Perusahaan listrik Tokyo Electric Power yang mengoperasikan PLTN Fukushima memesan kedua pompa, yang masing-masing bernilai sekitar 1,8 juta dolar.
Keduanya adalah mesin yang dikendalikan oleh remote control sehingga memungkinkan pekerja tetap di jarak yang aman dari reaktor yang membocorkan radiasi. Dua teknisi dari perusahaan Amerika mengantar pompa itu untuk melatih teknisi Jepang menggunakannya. Pompa itu diperkirakan tiba di Jepang tanggal 11 dan 12 April.
Para pekerja PLTN Fukushima kini menggunakan mesin yang lebih kecil berukuran 58 meter dari perusahaan Jerman yang sama, dan sudah ada di Jepang ketika bencana melanda.
Kedua pompa dari perusahaan yang sama itu digunakan untuk membungkus beton dan menutup reaktor dalam bencana nuklir Chernobyl di Ukraina tahun 1986.