Amerika Serikat pada hari Kamis (12/9) mengumumkan sanksi terhadap pengusaha Kamboja dan senator partai yang berkuasa, Ly Yong Phat, serta beberapa entitas lainnya. Sanksi dijatuhkan atas dugaan pelanggaran terkait para pekerja yang diperdagangkan dan dipaksa bekerja di pusat penipuan online.
Rencana pemberlakuan sanksi itu pertama kali dilaporkan oleh kantor berita Reuters. Langkah itu terjadi pada tahap yang sulit dalam hubungan antara AS dan Kamboja selagi Kamboja semakin dekat dengan China, saingan strategis AS, meskipun ada upaya AS untuk membujuk pemimpin baru Kamboja Hun Manet, putra dari pemimpin lama Kamboja yang kuat, Hun Sen.
Ly Yong Phat ditunjuk sebagai penasihat pribadi Hun Sen pada tahun 2022. Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS mengatakan, sanksi itu menarget LYP Konglomerat Group Co. dan O-Smach Resort.
Dikatakan, pihaknya juga menerapkan sanksi terhadap Garden City Hotel, Koh Kong Resort, dan Phnom Penh Hotel yang berpusat di Kamboja karena dimiliki atau dikendalikan oleh Ly.
Penjabat wakil menteri keuangan untuk penanggulangan terorisme dan intelijen keuangan, Bradley Smith mengatakan langkah itu dilakukan untuk “meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat dalam perdagangan manusia dan pelanggaran lain, sekaligus menghambat kemampuan mereka dalam menjalankan penipuan investasi yang menarget banyak orang yang tidak mencurigainya, termasuk orang-orang Amerika.
Kamboja dan negara-negara lain di Asia Tenggara muncul dalam beberapa tahun terakhir sebagai pusat industri kriminal bernilai miliaran dolar, yang menarget korban di seluruh dunia dengan penipuan kripto dan lainnya. Penipuan itu sering kali dilakukan dari kompleks yang dikelola oleh sindikat China dan para pekerja yang diperdagangkan. [ps/lt]
Forum