Pemerintah Amerika agaknya telah bertekad untuk menarik diri dari perjanjian pengawasan senjata nuklir 1987 dengan Rusia setelah Penasihat Keamanan Nasional John Bolton bertemu di Moskow dengan Presiden Vladimir Putin.
Trump menuduh Rusia telah melanggar perjanjian larangan rudal nuklir jarak menengah dengan memasang misil-misilnya yang bisa mengancam ke Eropa.
Kata Bolton, pelanggaran yang dilakukan Rusia itu sudah berlangsung lama. “Ancaman nuklir bukan karena Amerika menarik diri dari perjanjian nuklir itu, tapi karena Rusia sudah menempatkan misil-misilnya, kata Bolton. Ia mengatakan pernyataan resmi tentang penarikan itu akan dikeluarkan “pada waktunya yang tepat.”
Pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev dan Presiden Amerika Ronald Reagan menandatangani perjanjian larangan penggunaan misil jarak menengah itu pada 1987.
Para pejabat Amerika, sejak dari pemerintahan Presiden Obama, telah menuduh Rusia dengan sengaja memasang rudal penjelajahnya yang bisa mengancam negara-negara anggota NATO.
Kata Presiden Trump, Amerika akan mulai mengembangkan sistem senjata baru kalau Russia dan China, yang tidak ikut dalam perjanjian itu, membuat senjata-senjata nuklir baru.
Kata Bolton, perjanjian itu mungkin sudah kedaluwarsa karena dibuat dalam masa perang dingin, dan mungkin tidak bisa berlaku lagi dalam kondisi keamanan global yang sekarang, karena banyak negara lain, termasuk China, Iran, Korea Utara juga sudah punya rudal yang bisa membawa senjata nuklir. [ii]