WASHINGTON, DC —
Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki mengatakan Presiden Morsi seharusnya dibebaskan sebagai bagian dari desakan yang akan melibatkan semua aktor politik dalam pemerintahan sementara, termasuk organisasi Presiden Morsi, Ikhwanul Muslimin.
"Demokrasi yang inklusif dan berkelanjutan di mana semua sektor masyarakat, di mana semua rakyat Mesir sepenuhnya diwakili, akan mewakili semua pihak. Dan kami yakin, itu tentu saja mencakup Ikhwanul Muslimin dan perwakilan lain yang telah ditahan," kata Psaki.
Anggota Ikhwanul Muslimin menolak pemerintahan sementara yang ditunjuk militer Mesir dan menuntut Morsi yang baru menjabat satu tahun, dikembalikan ke kekuasaan.
Menurut Psaki, Amerika masih mengkaji peristiwa di Mesir untuk menentukan apakah penggulingan Presiden Morsi adalah kudeta. Penentuan hukum ini penting karena akan memengaruhi bantuan Amerika ke Mesir yang berjumlah lebih dari satu milyar dolar.
Walau pejabat pemerintahan Obama menyatakan keprihatinan atas penahanan-penahanan ilegal sejak tindakan militer itu, ini pertama kali Washington mengimbau pembebasan Morsi.
Walau Psaki tidak secara langsung menyatakan Amerika tidak lagi menganggap Morsi penguasa sah Mesir, ia mengungkapkan bahwa pejabat-pejabat senior Amerika telah bertemu Presiden sementara Adly Mansour.
Psaki menambahkan, "Yang kami inginkan adalah terus maju dengan proses inklusif. Walau kami tentu saja mengakui bahwa Presiden Morsi terpilih secara demokratis, pertanyaannya, dan saya telah menyatakan hal ini sebelumnya, seperti juga banyak pejabat lain, ini bukan sekadar apa yang dihasilkan kotak suara. Umumnya transisi demokrasi membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengakar dan menjadi stabil, terutama setelah pemerintahan otokratis puluhan tahun."
Ditanya apakah Amerika akan keberatan bila Morsi kembali mencalonkan diri sebagai presiden, Psaki mengatakan, itu terserah kepada keputusan rakyat Mesir.
"Demokrasi yang inklusif dan berkelanjutan di mana semua sektor masyarakat, di mana semua rakyat Mesir sepenuhnya diwakili, akan mewakili semua pihak. Dan kami yakin, itu tentu saja mencakup Ikhwanul Muslimin dan perwakilan lain yang telah ditahan," kata Psaki.
Anggota Ikhwanul Muslimin menolak pemerintahan sementara yang ditunjuk militer Mesir dan menuntut Morsi yang baru menjabat satu tahun, dikembalikan ke kekuasaan.
Menurut Psaki, Amerika masih mengkaji peristiwa di Mesir untuk menentukan apakah penggulingan Presiden Morsi adalah kudeta. Penentuan hukum ini penting karena akan memengaruhi bantuan Amerika ke Mesir yang berjumlah lebih dari satu milyar dolar.
Walau pejabat pemerintahan Obama menyatakan keprihatinan atas penahanan-penahanan ilegal sejak tindakan militer itu, ini pertama kali Washington mengimbau pembebasan Morsi.
Walau Psaki tidak secara langsung menyatakan Amerika tidak lagi menganggap Morsi penguasa sah Mesir, ia mengungkapkan bahwa pejabat-pejabat senior Amerika telah bertemu Presiden sementara Adly Mansour.
Psaki menambahkan, "Yang kami inginkan adalah terus maju dengan proses inklusif. Walau kami tentu saja mengakui bahwa Presiden Morsi terpilih secara demokratis, pertanyaannya, dan saya telah menyatakan hal ini sebelumnya, seperti juga banyak pejabat lain, ini bukan sekadar apa yang dihasilkan kotak suara. Umumnya transisi demokrasi membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengakar dan menjadi stabil, terutama setelah pemerintahan otokratis puluhan tahun."
Ditanya apakah Amerika akan keberatan bila Morsi kembali mencalonkan diri sebagai presiden, Psaki mengatakan, itu terserah kepada keputusan rakyat Mesir.