Gedung Putih mengatakan pada hari Selasa (2/1), Presiden Joe Biden akan “bertindak untuk membela diri” jika pemberontak Houthi terus meningkatkan konflik maritim terkait perang di Gaza.
Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre melontarkan komentar itu pada acara ABC “Good Morning America,” dua hari setelah militer AS mengatakan pasukannya melepaskan tembakan ke arah Houthi, setelah mereka menyerang sebuah kapal kargo di Laut Merah.
"Seperti kita ketahui, Houthi adalah organisasi pemberontak. Tentu saja kami menanggapi semua ini dengan sangat serius. Dan presiden mengatakan bahwa kami siap bertindak untuk membela diri jika diperlukan. Saya tentu saja tidak akan membahas operasi militer secara khusus. Namun presiden selalu berjanji kepada anggota militer kami untuk melindungi mereka di luar negeri.”
Dalam serangkaian pernyataan, Komando Pusat AS mengatakan, awak kapal perusak USS Gravely pertama kali menembak jatuh dua rudal balistik anti-kapal yang ditembakkan ke Maersk Hangzhou berbendera Singapura pada Sabtu malam, setelah kapal itu melaporkan terkena rudal pada malam sebelumnya ketika berlayar melalui Laut Merah Selatan.
Empat perahu kecil kemudian menyerang kapal kargo yang sama dengan tembakan senjata ringan pada Minggu pagi dan pemberontak mencoba menaiki kapal tersebut, kata Angkatan Laut AS.
Juru bicara Gedung Putih, Jean-Pierre juga meminta anggota kongres untuk meloloskan paket bantuan bernilai $110 miliar untuk Ukraina, Israel dan kebutuhan keamanan nasional lain yang terhenti di badan legislatif itu. [ps/lt]
Forum