Aparat keamanan Thailand terlibat baku hantam di jalan-jalan melawan pemrotes di jantung kota Bangkok hari Sabtu, mengakibatkan 15 tewas dan ratusan lainnya terluka dalam suatu kekerasan politik paling berdarah dalam dua dasawarsa terakhir.
Pejabat-pejabat mengatakan, seorang wartawan dan beberapa tentara termasuk yang tewas. Lebih dari 520 orang luka-luka dalam bentrokan di seluruh Thailand.
PM Thailand Abhisit Vejjajiva tampil di televisi hari Sabtu malam untuk mengungkapkan belasungkawa bagi anggota keluarga korban. Dia mengatakan, pemerintah akan menyelidiki kekerasan itu. Namun, dia tak mau tunduk kepada tuntutan pemrotes agar dia mundur.
Aksi protes sebulan itu berubah menjadi aksi kekerasan setelah aparat keamanan berupaya memukul mundur pemrotes kaos merah karena mereka menduduki beberapa kawasan utama di Bangkok.
Aparat keamanan tak berhasil membubarkan pemrotes dari tempat-tempat umum sekali pun sudah ditembaki peluru karet, disemproti gas airmata, bahkan ditembaki peluru tajam. Pemrotes menyerang balik dengan melempar batu, melepaskan tembakan dan melempar bom Molotov.
Pemimpin demonstrasi Sean Boonpracong mengatakan upaya pemerintah untuk menghentikan seruan pemilihan umum akan gagal.
