Armada empat kapal China melakukan latihan formasi di Laut Jepang, dekat Korea Utara, sebelum menuju ke pelabuhan Vladivostok, Rusia, untuk melakukan latihan gabungan darat dan laut dengan Rusia. Moskow sudah melakukan latihan militer terbesar itu sejak era Perang Dingin di daerah-daerah yang dekat dengan perbatasan barat lautnya.
Operasi yang disebut Zapad 2017 itu mencakup latihan gabungan dengan Belarus. NATO mengatakan, latihan melibatkan sebanyak 100.000 prajurit, tidak 12.700 seperti yang diklaim Rusia, dan mencakup penembakan rudal balistik yang dapat membawa hulu ledak nuklir.
Rusia dan Belarus mengatakan, latihan yang dilakukan di sepanjang perbatasan barat sampai ke Kaliningrad dan di luar St. Petersburg itu bersifat defensif.
"Pada 17 September, sebuah tahap baru latihan dimulai. Dalam tahap baru ini, kami akan melakukan latihan metode operasi laskar dan pasukan dalam melakukan tindakan militer untuk melawan agresi terhadap Rusia dan Belarus," kata Vladimir Makarov, juru bicara Kementerian Pertahanan Belarus.
Pengamat militer mengatakan, latihan itu mencakup invasi pura-pura terhadap dua negara fiktif yang mirip Polandia dan Lithuania, yang membuat kedua negara tersebut cemas. Seorang analis Estonia mengemukakan, Rusia melakukan latihan militer berskala besar sebelum menyerang Georgia dan Krimea.
"Kami telah melihat latihan yang dilakukan empat dan delapan tahun lalu, dan sangat jelas bagi kami apa yang sebenarnya mereka latihkan, apapun skenario yang mereka diumumkan. Sebagian dari yang mereka lakukan adalah latihan pertahanan, bertahan dari siapa saya tidak tahu, tetapi dalam banyak hal, kami melihat ada ciri ofensif yang jelas dalam skenario dan latihan mereka, termasuk terhadap negara-negara Baltik dan Polandia," ujar Kalev Stoicescu.
Tetapi dia menambahkan, Belarus punya lebih banyak alasan untuk takut pada invasi Rusia daripada negara-negara anggota NATO. Rusia tidak tertarik untuk memprovokasi sekutu Barat, katanya, namun selalu bisa membuat alasan untuk mengerahkan pasukan di Belarus.
"Misalnya, Rusia dapat mengatakan bahwa sekutu mengerahkan pasukan ke negara-negara Baltik dan Polandia, jadi kami mengerahkan pasukan kami ke Belarus, yang merupakan sekutu kami." Sangat sederhana, bukan? "Jadi menurut Rusia, yang dilakukan adalah tanggapan, bukan agresi," imbuhnya.
Latihan gabungan Zapad 2017 berakhir tanggal 20 September. Bahkan sebelum latihan ini selesai, Rusia dijadwalkan untuk memulai serangkaian latihan darat dan laut gabungan dengan China di pantai timurnya pada hari Senin. Kedua negara telah melakukan latihan angkatan laut pada bulan Juli di Laut Baltik, Rusia. Mereka mengumumkan tujuannya meningkatkan keamanan di lautan dunia, namun banyak yang menganggapnya sebagai unjuk kekuatan kepada NATO. [ps/ds]