Tautan-tautan Akses

Angkatan Laut Garda Revolusi Iran Ungkap Fasilitas Rudal Bawah Tanah


Foto yang diunggah situs web Korps Garda Revolusi Iran, Sepah News, menunjukkan rudal-rudal di pangkalan rudal bawah tanah saat peluncuran rudal jelajah angkatan laut Ghadr-380 di tempat yang dirahasiakan di Iran, 1 Februari 2025. (Foto: Garda Revolusi Iran via Sepah News/AFP)
Foto yang diunggah situs web Korps Garda Revolusi Iran, Sepah News, menunjukkan rudal-rudal di pangkalan rudal bawah tanah saat peluncuran rudal jelajah angkatan laut Ghadr-380 di tempat yang dirahasiakan di Iran, 1 Februari 2025. (Foto: Garda Revolusi Iran via Sepah News/AFP)

Laporan juga mengungkapkan model rudal jelajah baru yang menurut seorang perwira memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer.

Angkatan Laut Garda Revolusi Iran meluncurkan fasilitas rudal bawah tanah baru di pantai selatan dalam rekaman yang disiarkan oleh televisi pemerintah pada Sabtu (1/2). Peluncuran fasilitas baru itu digelar dua minggu setelah pembukaan pangkalan angkatan laut bawah tanah.

“Ratusan rudal jelajah yang mampu melawan peperangan elektronik kapal perusak musuh ditempatkan di kota-kota bawah tanah ini,” kata laporan yang disiarkan televisi tersebut.

“Sistem-sistem tersebut disimpan ratusan meter di bawah tanah dan dapat dioperasikan dalam waktu yang sangat singkat,” menurut laporan itu tanpa memberikan lokasi pasti pangkalan tersebut."

“Sistem dan rudal ini dapat dipersenjatai dan ditembakkan dari jarak ratusan kilometer dan dapat mencapai sasaran jauh di laut.”

Panglima Garda Revolusi Jenderal Hossein Salami mengunjungi pangkalan itu bersama komandan angkatan laut Laksamana Muda Alireza Tangsiri.

Laporan tersebut juga mengungkapkan model rudal jelajah baru yang dijuluki Ghadr-380 yang menurut Tangsiri memiliki “kemampuan anti-jamming (pencegah gangguan sinyal-red)” dan jangkauan lebih dari 1.000 kilometer (lebih dari 600 mil).

Ia mengatakan rudal-rudal baru ini dapat “menciptakan neraka bagi kapal-kapal musuh.”

Bulan lalu, Garda Revolusi meluncurkan pangkalan angkatan laut bawah tanah untuk kapal penyerang yang beroperasi di perairan selatan Iran, yang meliputi Teluk dan Selat Hormuz yang strategis.

Pada awal Januari, angkatan bersenjata Iran memulai serangkaian latihan, yang dijuluki Eqtedar ('Perkasa' dalam bahasa Farsi), yang akan berlanjut hingga pertengahan Maret.

Latihan tersebut mencakup manuver angkatan laut yang menampilkan peluncuran kapal pengintai canggih dan latihan untuk menjaga fasilitas nuklir Iran dari serangan Israel atau Amerika Serikat.

Latihan militer tersebut dilakukan saat Iran menunggu kebijakan apa yang akan diambil Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada masa jabatan keduanya.

Selama masa jabatan pertamanya yang berakhir 2021, Trump menerapkan kebijakan "tekanan maksimum" terhadap Iran, menarik Amerika Serikat dari perjanjian nuklir penting antara Iran dan negara-negara besar, dan menerapkan kembali sanksi yang keras. [ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG