Pertumbuhan lapangan kerja menurun dari 179.000 lapangan kerja pada bulan Juni, menurut laporan yang dirilis Jumat (2/8) oleh Departemen Tenaga Kerja. Sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters memproyeksikan 175.000 lapangan kerja akan bertambah pada bulan Juli, namun ternyata lapangan kerja hanya tumbuh 114.000.
Angka pengangguran melonjak menjadi 4,3 persen pada bulan Juli dari sebelumnya 4,1 persen pada Juni. Ini adalah bulan keempat berturut-turut angka pengangguran meningkat dan merupakan angka tertinggi sejak Oktober 2021.
Lonjakan pada bulan Juli melampaui ambang batas yang secara historis mengindikasikan Amerika Serikat sedang dalam resesi, tetapi para ekonom mengatakan ukuran tersebut tidak dapat diandalkan dalam ekonomi pascapandemi yang tidak dapat diprediksi saat ini.
Upah per jam rata-rata naik 3,6 persen dari Juli 2023, kenaikan tahun-ke-tahun terkecil sejak Mei 2021 dan indikasi lain bahwa pasar tenaga kerja sedang mendingin.
Perusahaan perawatan kesehatan dan bantuan sosial menambah 64.000 pekerjaan, menyumbang sebagian besar perekrutan bulan lalu. Restoran, hotel, dan bar menambah hampir 26.000 pekerjaan.
Presiden Joe Biden, mengungkapkan dalam sebuah pernyataan, "Laporan hari ini menunjukkan bahwa lapangan kerja tumbuh lebih bertahap pada saat inflasi telah menurun secara signifikan."
"Investasi bisnis tetap kuat, sebagian berkat agenda investasi kami di Amerika, yang menciptakan lapangan kerja dengan gaji yang baik di komunitas yang tertinggal. Masih banyak yang harus dilakukan, tetapi kami membuat kemajuan dalam menumbuhkan ekonomi dari kelas menengah ke bawah," kata Biden. [es/pp]
Beberapa informasi untuk laporan ini disediakan oleh The Associated Press dan Reuters.