Kericuhan meletus di lantai majelis nasional Kenya, selagi para anggota parlemen berkumpul untuk mempertimbangkan amandemen undang-undang keamanan kontroversial yang telah membuat para anggota parlemen terpecah.
Para anggota parlemen saling pukul beberapa kali hari Kamis selama pembacaan akhir RUU itu, yang akan memberikan wewenang luas kepada pasukan keamanan untuk menangkap dan menahan tersangka teror. RUU itu juga akan memberlakukan hukuman keras terhadap media dan individu yang mendistribusikan materi yang dianggap berbahaya bagi keamanan nasional.
Karena kekerasan tersebut, pemungutan suara untuk RUU itu ditunda sampai sore hari.
Koalisi Jubilee yang berkuasa berusaha mengajukan RUU tersebut sebagai cara untuk memungkinkan negara itu untuk memerangi meningkatnya ancaman terorisme, sebagian besar berasal dari kelompok militan al-Shabab yang berbasis di Somalia.
Para anggota parlemen oposisi berpendapat undang-undang itu terlalu keras, dan mereka tidak punya cukup waktu untuk meninjau dan memperdebatkan amandemen tersebut.
Di luar gedung parlemen, polisi dalam jumlah besar berjaga-jaga untuk mengantisipasi rencana demonstrasi menentang rancangan undang-undang itu.
