Sebuah lembaga penelitian terkemuka Amerika mengatakan Korea Utara sudah jelas menyalakan kembali reaktor nuklirnya yang menua, yang mulai dibongkar negara itu sebagai bagian dari perjanjian internasional pada 2007.
Institut Amerika-Korea pada Johns Hopkins University itu Rabu (2/10) mengatakan gambar-gambar baru satelit komersial memberi bukti meyakinkan bahwa reaktor plutonium di Yongbyon membuang air limbah panas ke sungai melalui pipa pembuangan baru.
Bulan lalu, lembaga itu melaporkan tanda-tanda bahwa reaktor kuno Yongbyon kemungkinan telah mulai beroperasi, meskipun Rusia memperingatkan, hal itu bisa menyebabkan bencana di Semenanjung Korea. Ketika itu, sumber-sumber diplomatik Rusia menggambarkan reaktor itu dalam "kondisi mengerikan" akan ambruk.
Pengungkapan baru itu disampaikan sementara pakar-pakar Amerika bertemu pejabat-pejabat Korea Utara untuk membahas dimulainya kembali perundingan internasional yang macet tentang program nuklir Pyongyang.
Institut Amerika-Korea pada Johns Hopkins University itu Rabu (2/10) mengatakan gambar-gambar baru satelit komersial memberi bukti meyakinkan bahwa reaktor plutonium di Yongbyon membuang air limbah panas ke sungai melalui pipa pembuangan baru.
Bulan lalu, lembaga itu melaporkan tanda-tanda bahwa reaktor kuno Yongbyon kemungkinan telah mulai beroperasi, meskipun Rusia memperingatkan, hal itu bisa menyebabkan bencana di Semenanjung Korea. Ketika itu, sumber-sumber diplomatik Rusia menggambarkan reaktor itu dalam "kondisi mengerikan" akan ambruk.
Pengungkapan baru itu disampaikan sementara pakar-pakar Amerika bertemu pejabat-pejabat Korea Utara untuk membahas dimulainya kembali perundingan internasional yang macet tentang program nuklir Pyongyang.