Genosida di Rwanda yang terjadi 20 tahun lalu meninggalkan anak-anak yatim yang kini berjuang keras untuk hidup karena kurangnya kesempatan, penyakit mematikan, kesepian dan ketidakpercayaan, yang sekarang mengancam generasi baru.
Anak-anak Yatim Piatu Genosida Rwanda

5
Vansing (kiri), berusia 20, berkelahi dengan temannya Belusi, 19, karena ia menangkap basah Belusi mencuri darinya, di Giporoso, Kigali, Rwanda. (VOA/Hamada Elrasam)

6
Kuitonda David, 24, di kamarnya di tempat bilyar dimana ia bekerja. Ia bergantian tidur dalam satu ranjang di kamarnya dengan teman kerjanya, Nzamwita Afrodis, yang hidup dengan HIV, di Giporoso, Kigali, Rwanda. (VOA/Hamada Elrasam)

7
Shakoul, 20, anak yatim piatu akibat genosida, berbicara dengan para klien sambil menyunting video perkawinan di studionya di Giporoso, Kigali, Rwanda. (VOA/Hamada Elrasam)

8
Kondom bekas berserakan di tanah di daerah Gibiloso, Kigali, Rwanda. (VOA/Hamada Elrasam)