Genosida di Rwanda yang terjadi 20 tahun lalu meninggalkan anak-anak yatim yang kini berjuang keras untuk hidup karena kurangnya kesempatan, penyakit mematikan, kesepian dan ketidakpercayaan, yang sekarang mengancam generasi baru.
Anak-anak Yatim Piatu Genosida Rwanda

9
Vansing (kanan), minum sambil makan bersama kawannya Nshizirungu Amos, 20. Vansing kenal Nshizirungu Amos dari panti asuhan. Vansing mengatakan, "Kehidupan di Giblioso seperti penjara, tapi kami harus berbagi." (VOA/Hamada Elrasam)

10
Nshizirungu Amos (kiri) dan Vansing berjalan di antara anak-anak kecil di jalanan Giporoso, Kigali. (VOA/Hamada Elrasam)