Dua utusan Amerika itu akan melakukan perundingan dengan Korea Utara mengenai rincian pengiriman 240 ribu ton bantuan pangan AS untuk negara komunis itu dan pengawasan pembagiannya guna memastikan bantuan itu mencapai warga yang paling membutuhkan.
Pembicaraan itu akan dihadiri oleh Robert King, utusan khusus HAM di Korea Utara dan Jon Brause, pejabat senior Badan Pembangunan Internasional Amerika/USAID dimulai hari Rabu dan bisa berlanjut sampai hari Kamis. Jika sukses perundingan itu bisa mengarah pada putaran pertama bantuan pangan selama hampir tiga tahun.
Amerika menghentikan program bantuan pangannya untuk Korea Utara tahun 2009 setelah Korea Utara mengusir pengawas pangan Amerika dan juga karena kekhawatiran bahan pangan itu dialihkan untuk militer Korea Utara atau anggota elit politiknya.
David Austin, direktur program Mercy Corps untuk Korea Utara, organisasi non pemerintah Amerika yang bekerjasama dengan pemerintah di Washington dan organisasi non pemerintah lainnya untuk membantu membagikan dan mengawasi pembagian bantuan pangan di Korea Utara mengatakan putaran pertama bantuan pangan akan berlangsung lama karena menyasar warga yang paling rentan.
Bijaya Rajbhandari perwakilan UNICEF yang membantu mengatasi masalah malnutrisi dan masalah-masalah kesehatan lain di Korea Utara menyambut baik kemungkinan bantuan lebih besar.
Ia mengatakan bantuan dari Amerika bisa melengkapi upaya UNICEF yang sudah berlangsung di 25 dari 209 kabupaten di Korea Utara.