Patrick Zaki, aktivis Mesir terkenal yang baru-baru ini dibebaskan dari penjara, hari Minggu (23/7) mendarat di Milan, Italia, di mana pemerintah memperjuangkan pembebasannya.
Zaki disambut tepuk tangan ketika muncul di bagian kedatangan di Bandara Malpensa Milan setelah melakukan perjalanan dengan penerbangan komersil. Ia kemudian terbang ke Bologna, di mana ia tinggal dan belajar sebelum ditahan di Kairo pada tahun 2020.
Kasus Zaki ini dikenal luas di Italia, mengingatkan banyak orang akan nasib tragis mahasiswa Italia, Giulio Regeni, yang diculik dan dibunuh di Kairo tahun 2016. Pemerintah Italia telah berulangkali menyerukan pembebasan Zaki sejak ia ditangkap tahun 2020.
Pengadilan mengampuni Zaki minggu lalu, hanya beberapa hari setelah menjatuhkan vonis bersalah atas tuduhan menyebarluaskan berita palsu, merujuk pada artikel yang ditulisnya tahun 2019 tentang dugaan diskriminasi terhadap umat Kristen Koptik di Mesir.
Zaki, yang beragama Kristen, ditangkap pada Februari 2019 tidak lama setelah mendarat di Kairo dalam perjalanan pulang dari Italia. Ia ditahan selama 22 bulan, sebelum dibebaskan pada tahun 2021 menunggu persidangan berikutnya, dengan syarat tetap berada di Mesir.
Zaki, yang menerima gelar master awal Juli lalu dari Universitas Bologna, mempertahankan tesisnya melalui konferensi video. [em/jm]
Forum