Tautan-tautan Akses

Adakan Seminar Pelatihan Seks, Model Belarus Mengaku Bersalah di Thailand


Anastasia Vashukevich, model Belarus, saat meninggalkan pengadilan di Pattaya, Thailand (foto: dok).
Anastasia Vashukevich, model Belarus, saat meninggalkan pengadilan di Pattaya, Thailand (foto: dok).

Seorang model Belarus yang tahun lalu mengaku mempunyai bukti keterlibatan Rusia dalam membantu tim kampanye Donald Trump sehingga terpilih sebagai Presiden AS, hari Selasa (15/1) mengaku bersalah di pengadilan Thailand dalam kasus yang berkaitan dengan penyelenggaraan seminar pelatihan seks dan akan dideportasi.

Seorang pengacara yang mewakili Anastasia Vashukevich mengatakan, ia dan tujuh terdakwa lainnya dikenai hukuman 18 bulan penjara yang ditangguhkan dan denda 100.000 baht ($ 3.135), yang kemudian dihapus mengingat mereka sudah sembilan bulan ditahan sejak dakwaan prostitusi dan konspirasi terhadap mereka diajukan. Semua terdakwa itu ditangkap pada Februari tahun lalu di sebuah hotel di kota wisata pantai Pattaya, di mana Vashukevich dan guru seks Rusia Alexander Kirillov, yang juga terdakwa, mengajarkan teknik berhubungan intim.

Pada awalnya mereka divonis tiga tahun hukuman penjara Selasa oleh pengadilan di Pattaya, tetapi hukuman mereka dipotong setengahnya karena mereka mengaku bersalah, sebuah prosedur standar dalam pengadilan Thailand. Dakwaan prostitusi bisa dikenai hukuman penjara maksimum 10 tahun, sementara konspirasi dikenai hukuman penjara maksimum tujuh tahun.

Anastasia Vashukevich (kiri), model Belarus berusia (28 tahun) bersama polisi Thailand (foto: dok).
Anastasia Vashukevich (kiri), model Belarus berusia (28 tahun) bersama polisi Thailand (foto: dok).

Pengacara yang meminta namanya dirahasiakan karena takut melanggar aturan pengadilan mengatakan, kelompok itu akan dibebaskan Selasa malam dan kemudian dideportasi.

Vashukevich yang juga dikenal sebagai Nastya Rybka, menarik perhatian internasional tahun lalu karena mengaku mempunyai bukti rekaman suara milyader Rusia Oleg Deripaska yang membicarakan campur tangan Rusia dalam pemilu AS 2016, tetapi tidak menyebarkannya ke publik.

Deripaska dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan juga punya hubungan kerja dengan Paul Manafort, mantan manajer kampanye Trump yang diselidiki oleh penasihat khusus Robert Mueller dan dihukum tahun lalu karena penipuan pajak dan bank. (ps/ab)

Recommended

XS
SM
MD
LG