<!-- IMAGE -->
Polisi Sri Lanka menembakkan gas air mata dan meriam air untuk menghentikan bentrokan antara aktivis oposisi dan pendukung pemerintah di Kolombo.
Ribuan demonstran oposisi berkumpul di depan gedung Mahkamah Agung Rabu, untuk memprotes penangkapan kandidat presiden yang kalah, Sarath Fonseka.
Pengunjuk rasa mengatakan aktivis partai yang berkuasa melempari mereka dengan batu-batu dan botol-botol, serta mereka kemudian diusir polisi. Saksi mata mengatakan beberapa orang mengalami luka-luka.
Fonseka, mantan Panglima Militer Sri Lanka, ditangkap Senin dengan tuduhan berkonspirasi melawan pemerintah.
Jenderal purnawirawan kalah dalam pemilihan bulan lalu dari Presiden Mahinda Rajapaksa, tetapi Fonseka dan sekutu-sekutunya menolak mengakui kekalahan karena katanya pemilihan berlangsung secara curang. Tetapi komisaris pemilihan Sri Lanka mengatakan tak ada bukti-bukti terjadinya kecurangan.
Pada Selasa, Rajapaksa membubarkan parlemen untuk melapangkan jalan pemilihan parlemen pada awal April.