<!-- IMAGE -->
Seorang perempuan berusia 69 tahun ditarik keluar dari puing-puing dalam keadaan masih hidup, 10 hari setelah gempa besar memorakmoranda ibukota Haiti, Port-au-Prince. Kantor berita Associated Press memberitakan seorang dokter mengobatinya dan mengatakan perempuan itu ditemukan hari Jumat dalam kondisi buruk dan mungkin tidak akan bisa diselamatkan jiwanya.
Harapan menemukan korban selamat memudar sejak korban selamat terakhir ditemukan di bawah puing-puing hari Rabu.
Ribuan warga Haiti berebut keluar dari ibukota hari Jumat, ketika pemerintah berjanji akan memindahkan lebih dari 400 ribu orang ke tenda-tenda yang sedang didirikan di luar kota.
Bus-bus gratis disediakan untuk mengantar orang ke desa-desa sementara itu.
Selain ke 200 ribu orang yang diperkirakan tewas, gempa menyebabkan sekitar 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal, dan mereka yang selamat tinggal di permukiman yang penuh sesak boleh dikatakan hampir tanpa tanpa air, pangan dan sanitasi.
Kelompok bantuan Doctors Without Borders mengatakan banyak pasien yang lukanya tidak diobati meninggal akibat infeksi. Upaya bantuan masih terhambat oleh kerusakan jalan dan hubungan transportasi. Pelabuhan yang rusak parah di ibukota Port-au-Prince baru dibuka kembali pada hari Kamis.