Rakyat Haiti hari Minggu melangsungkan misa ditengah-tengah reruntuhan bangunan gereja, sementara tim penyelamat menggali dibawah reruntuhan untuk mencari mereka yang terperangkap dan badan-badan bantuan mencoba membantu korban selamat dari gempa mengenaskan hari Selasa itu.
Tim penyelamat gabungan Amerika dan Turki menyelamatkan tiga orang hari Minggu dari balik puing-puing supermarket di kota Port-au-Prince.
Dan seorang pria Denmark ditarik keluar hidup-hidup dari reruntuhan markas besar PBB di ibukota itu.
Pada saat yang sama, jutaan warga Haiti menunggu sehari lagi tanpa makanan, air ataupun obat-obatan. Para pejabat mengatakan berbagai masalah logistik menghalangi pengiriman dalam jumlah yang cukup untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Para pejabat Amerika mengatakan kapasitas bandara Port-au-Prince yang kecil untuk menampung jumlah pesawat memperlambat pengiriman persediaan bantuan melalui udara. Personil penjaga pantai Amerika bekerja memperbaiki pelabuhan kota itu untuk memungkinkan pengiriman melalui laut.
Salah satu komandan tertinggi yang mengawasi upaya bantuan di darat, Letnan
Jendral Ken Keen dari Amerika, mengatakan para pekerja bergantung pada
helikopter untuk membawa air, makanan dan persediaan obat-obatan karena
jalan-jalan rusak berat.
Polisi membubarkan para penjarah yang melempar dengan batu di Old Market di ibukota. Para pejabat mengatakan prihatin dengan amarah yang meningkat akibat kurangnya persediaan makanan dan air.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan warga Amerika dengan paspor Amerika yang sah sebaiknya langsung menuju bandara di ibukota jika mereka ingin dievakuasi.