Tiongkok mendesak Dewan Keamanan PBB agar menghentikan surat izin Mahkamah Kejahatan Internasional untuk menangkap Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir.
Dalam pernyataan hari Kamis, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan Beijing berharap Dewan Keamanan akan memenuhi seruan negara-negara Afrika dan Arab, seperti Mesir, untuk menghentikan kasus kejahatan perang terhadap Bashir.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri itu mengatakan Beijing menentang setiap tindakan yang mungkin mengganggu keadaan damai Sudan dan daerahnya Darfur. Tiongkok adalah anggota permanen Dewan Keamanan PBB dan mitra dagang erat Sudan yang kaya minyak itu. Dewan Keamanan dapat menangguhkan surat penangkapan itu berdasarkan satu pasal Piagam Mahkamah Kejahatan Internasional.
Rusia telah mengutarakan keprihatinan bahwa surat izin penangkapan itu dapat menggoyahkan Sudan. Tetapi, Amerika Serikat mengatakan orang-orang yang telah melakukan kekejaman perlu dituntut pertanggung-jawaban mereka.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan kalau Presiden Sudan yakin dakwaan terhadap dirinya keliru, ia memperoleh kesempatan membela diri di mahkamah itu.