Tautan-tautan Akses

Peningkatan Arus Migran di Inggris Picu Perdebatan Sengit


Peningkatan Arus Migran di Inggris Picu Perdebatan Sengit
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:47 0:00

Inggris mengumumkan sebuah insiden besar awal bulan ini menyusul semakin banyaknya jumlah migran yang berupaya menyeberangi Selat Inggris sepanjang 30 kilometer dari Prancis dengan kapal-kapal kecil. Kapal-kapal patroli angkatan laut telah dikerahkan dan keamanan ditingkatkan di kedua sisi Selat itu

TITLE: Britain Boat Migrants (R)
Peningkatan Arus Migran di Inggris Picu Perdebatan Sengit
DATE: 01/14/2019
BYLINE: Henry Ridgwell
DATELINE: London
NUMBER: 26318904
TYPE: BKG

((INTRO)) Inggris mengumumkan sebuah insiden besar awal bulan ini menyusul semakin banyaknya jumlah migran yang berupaya menyeberangi Selat Inggris sepanjang 30 kilometer dari Prancis dengan kapal-kapal kecil. Kapal-kapal patroli angkatan laut telah dikerahkan dan keamanan ditingkatkan di kedua sisi Selat itu. Seperti yang dilaporkan wartawan VOA Henry Ridgwell, peningkatan itu dan respon pemerintah memperkeruh atmosfir politik yang bergejolak mengenai migrasi di Inggris. Selengkapnya disampaikan Vina Mubtadi.

((ACT OF BRITISH NAVAL VESSELS ON PATROL))

Kapal-kapal angkatan laut itu ditarik dari sebuah misi gabungan Uni Eropa di Laut Tengah dan kini berpatroli di lautan antara Inggris dan Prancis. Mengunjungi pelabuhan Dover baru-baru ini, Menteri Dalam Negeri Sajid Javid mempertanyakan motivasi mereka yang mencari suaka di Inggris.


((JAVID ACT))
"Apabila kalian benar-benar pencari suaka, mengapa tidak mencari suaka di negara aman pertama yang kalian datangi? Prancis bukan negara yang tidak aman."


Pemerintah mengatakan lebih dari 400 migran telah berupaya menyeberangi Selat Inggris dari Prancis dalam tiga bulan terakhir, seringkali hanya dengan perahu karet yang reyot di tengah musim dingin. Kebanyakan sepertinya berasal dari Iran. Itu adalah perjalanan yang diselimuti bahaya di salah satu jalur perkapalan yang sibuk, dengan gelombang dan arus yang kencang.


Tapi meskipun fokus politik ditujukan pada para migran yang datang dengan kapal, kebanyakan sebenarnya datang lewat udara sementara yang lainnya berusaha bersembunyi di bawah atau di dalam truk-truk yang menuju ke Inggris. Para pakar mengatakan meningkatnya keamanan di pelabuhan-pelabuhan feri Prancis bisa memicu para migran untuk menyeberangi laut.


Noorulhadi Oryakheil lari dari Taliban di negaranya Afghanistan dan datang ke Inggris dengan bersembunyi di dalam truk pendingin tiga tahun lalu ketika berusia 16 tahun.


((ORYAKHEIL ACT (in English) ))
"Ketika mesin truk dinyalakan, dan pendingin dinyalakan, rasanya dingin sekali. Kami saling beperlukan dan duduk di tengah lori. Ketika pintunya dibuka, kami langsung loncat keluar dan kabur. Ketika kami berjalan kaki di jalan raya, polisi menangkap kami."

Oryakheil memperoleh suaka di Inggris, dibantu yayasan amal Kent Refugee Action Network. Bridget Chapman dari organisasi itu mengatakan reaksi pemerintah terhadap peningkatan arus migran itu didorong oleh politik.


((CHAPMAN ACT))
"Ini adalah krisis yang membuat orang-orang terpaksa mengambil risiko yang berbahaya bagi keselamatan diri untuk mengajukan klaim suaka, itu sangat tidak dapat diterima. Tapi sepertinya kita membicarakan tentang sekitar 250 orang dalam 2.5 bulan. Ini bukan krisis. Diantara orang-orang tertentu yang berkuasa ada semacam persaingan untuk melihat siapa yang bisa paling keras terhadap migrasi, karena saya rasa mereka melihatnya sebagai peluang untuk menjadi pemimpin. Dan bagi saya, itu sama saja dengan mempertaruhkan kehidupan orang demi kepentingan politik."

Pemerintah membantah tuduhan semacam itu dan mengatakan pengerahan kapal-kapal angkatan laut itu diperlukan untuk mencegah para penyelundup manusia dan migran untuk melakukan perjalanan yang berbahaya.


Yang lainnya memperingatkan kapal-kapal angkatan laut itu bisa mempengaruhi para migran untuk melakukan perjalanan dengan harapan mereka akan diselamatkan. (vm)

XS
SM
MD
LG