Meskipun Peter Jackson terkenal karena film fiksi Hollywood berbiaya besar - seperti "The Lord of the Rings" dan "King Kong" - dia selalu terpesona dengan film Perang Dunia I yang terlihat kaku, samar dan hanya hitam putih.
Sutradara yang sudah meraih 3 penghargaan Oscar ini menggunakan teknologi modern seperti restorasi, pewarnaan digital dan teknik 3D, untuk mengubah rekaman berusia 100 tahun dari arsip Imperial War Museum dan juga wawancara dengan tentara yang diambil dari arsip audio BBC yang besar....menjadi tayangan dengan detail belum pernah terlihat sebelumnya.
Selama empat tahun lebih Jackson mengutak-atik rekaman video sepanjang 600 jam lebih dan dengan lihainya mengubah adegan hitam putih menjadi tayangan berwarna cerah.
Hasilnya adalah film yang mengembalikan rasa kemanusiaan kepada para prajurit yang selama ini selalu dilihat sebagai karakter yang bisu, kaku, hitam-putih.
"Semua klise ini, hitam dan putih, sosok dengan gerakan kaku yang tidak terlalu kita memperhatikan lagi ... tiba-tiba mereka berubah menjadi manusia," kata Jackson kepada CNN.
Menurut Jackson, dengan merestorasi film-film itu dia bisa mengenal para prajurit tadi dengan lebih dekat.
"Film ini mengubah persepsi saya tentang bagaimana rasanya menjadi tentara dalam perang," kata Jackson.
Dia hanya menggunakan rekaman film berusia seratus itu tahun karena tujuannya adalah untuk memanfaatkan teknologi modern, bukan membuat film modern, yang menurut Jackson dapat mudah dibuat dengan rekonstruksi.
Film ini muncul pada saat dunia menandai tonggak sejarah: peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia Pertama. Jerman menerima ketentuan gencatan senjata yang diminta oleh Sekutu... Inggris, Perancis, Rusia, Italia dan Amerika Serikat pada 11 November 1918.
"They Shall Not Grow Old" ditayangkan pertama kali di Festival Film London pada bulan Oktober.
Sutradara yang sudah meraih 3 penghargaan Oscar ini menggunakan teknologi modern seperti restorasi, pewarnaan digital dan teknik 3D, untuk mengubah rekaman berusia 100 tahun dari arsip Imperial War Museum dan juga wawancara dengan tentara yang diambil dari arsip audio BBC yang besar....menjadi tayangan dengan detail belum pernah terlihat sebelumnya.
Selama empat tahun lebih Jackson mengutak-atik rekaman video sepanjang 600 jam lebih dan dengan lihainya mengubah adegan hitam putih menjadi tayangan berwarna cerah.
Hasilnya adalah film yang mengembalikan rasa kemanusiaan kepada para prajurit yang selama ini selalu dilihat sebagai karakter yang bisu, kaku, hitam-putih.
"Semua klise ini, hitam dan putih, sosok dengan gerakan kaku yang tidak terlalu kita memperhatikan lagi ... tiba-tiba mereka berubah menjadi manusia," kata Jackson kepada CNN.
Menurut Jackson, dengan merestorasi film-film itu dia bisa mengenal para prajurit tadi dengan lebih dekat.
"Film ini mengubah persepsi saya tentang bagaimana rasanya menjadi tentara dalam perang," kata Jackson.
Dia hanya menggunakan rekaman film berusia seratus itu tahun karena tujuannya adalah untuk memanfaatkan teknologi modern, bukan membuat film modern, yang menurut Jackson dapat mudah dibuat dengan rekonstruksi.
Film ini muncul pada saat dunia menandai tonggak sejarah: peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia Pertama. Jerman menerima ketentuan gencatan senjata yang diminta oleh Sekutu... Inggris, Perancis, Rusia, Italia dan Amerika Serikat pada 11 November 1918.
"They Shall Not Grow Old" ditayangkan pertama kali di Festival Film London pada bulan Oktober.