Tautan-tautan Akses

Bayi Belajar Bahasa Lebih Baik Jika Bersama Teman


Bayi Belajar Bahasa Lebih Baik Jika Bersama Teman
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:28 0:00

Sebuah penelitian baru menemukan bahwa balita yang belajar bahasa melalui video dapat berhasil lebih baik ketika ada balita lain bersamanya daripada sendirian.

Penelitian ini menegaskan studi sebelumnya yang menemukan pembelajaran anak dapat sangat meningkat ketika terjadi bersama dengan anak lain.
Secara umum, anak yang usianya masih sangat muda dapat belajar bahasa jauh lebih cepat daripada anak-anak yang lebih tua atau orang dewasa. Namun para peneliti mengatakan masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab mengapa hal ini terjadi.

Dalam studi baru ini, peneliti ingin melanjutkan studi sebelumnya yang melihat keefektifan materi video dalam pembelajaran bahasa untuk anak-anak yang balita. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa tingkat pembelajaran seorang anak kecil menggunakan video sangat rendah dibandingkan dengan bahasa yang diucapkan dalam presentasi langsung oleh manusia.

Salah satu studi sebelumnya mengukur perkembangan anak-anak berusia 9 bulan yang mendengarkan bahasa Mandarin selama serangkaian kunjungan ke laboratorium pembelajaran.

Anak-anak mendengar bahasa yang disajikan dalam tiga cara yang berbeda. Beberapa anak menerima presentasi sosial langsung. Yang lain menonton rekaman video dari presentasi sosial langsung. Kelompok ketiga mendengarkan rekaman audio dari presentasi langsung.
Studi ini mengukur kemampuan anak-anak untuk mengenali perbedaan bunyi ujaran bahasa Mandarin yang mereka dengar. Anak-anak yang mendengarkan bahasa Mandarin tidak mengalami kemajuan belajar yang sama dengan anak yang menerima presentasi sosial langsung.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa belajar bahasa "tidak memerlukan proses mendengarkan jangka panjang dan lebih baik dengan interaksi sosial," kata studi tersebut.

Dalam studi baru ini, peneliti ingin melihat apakah pembelajaran bahasa melalui video akan ditingkatkan jika anak tersebut menjalani prosesnya dengan anak lain, bukan sendirian. Eksperimen ini melibatkan anak-anak berusia 9 bulan yang mendengarkan video berbahasa Mandarin.

Kali ini, anak-anak diizinkan untuk berinteraksi dengan layar video. Anak-anak dapat menyentuh bagian layar yang berbeda untuk mengontrol presentasi klip video berbahasa Mandarin yang mereka lihat. Para peneliti mencatat bahwa bayi dengan "cepat belajar" bahwa menyentuh layar akan mengaktifkan video.

Para peneliti mengamati anak-anak itu untuk mencatat reaksi perilaku dan otak yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan mereka dalam memproses bunyi bahasa.

Mereka melaporkan menemukan bukti berbasis otak yang jelas menunjukkan tingkat pembelajaran bahasa lebih tinggi di antara anak-anak yang melakukannya bersama anak lain. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa anak-anak yang belajar bersama anak baru yang tidak dikenal dapat menghasilkan pembelajaran yang lebih tinggi.

Patricia Kuhl ikut memimpin studi ini. Dia adalah seorang profesor di University of Washington dan mengepalai Bezos Family Foundation for Early Childhood Learning. Dia mengatakan kepada Science Daily bahwa penelitian ini menunjukkan pentingnya mitra sosial untuk meningkatkan pembelajaran bahasa.

Bekerja dengan orang lain - bahkan pada usia muda - "meningkatkan gairah," yang pada gilirannya meningkatkan pembelajaran, kata Kuhl. "Mitra sosial tidak hanya memberikan informasi dengan menunjukkan kepada kita bagaimana melakukan sesuatu, tetapi juga memberikan motivasi untuk belajar," tambahnya.

Para peneliti mengatakan hasil menunjukkan bahwa peningkatan pembelajaran hanya muncul terkait dengan interaksi sosial antara anak-anak.

Mereka tidak menemukan hubungan yang jelas antara tingkat pembelajaran yang lebih tinggi dan jumlah waktu tonton atau jumlah video yang ditonton. Peningkatan belajar juga tidak secara langsung dipengaruhi oleh berapa kali layar itu disentuh atau berapa banyak kemampuan gerakan yang dimiliki seorang anak, menurut temuan studi ini.
XS
SM
MD
LG