Presiden Donald Trump mengatakan Selasa (8/8), Amerika tidak mempunyai pilihan selain membasmi epidemi penggunaan obat opioid, yang membunuh lebih dari 100 orang Amerika setiap hari.
Berbicara dari klub golfnya di New Jersey, Trump mengatakan, penyalahgunaan obat-obatan terlarang di Amerika meningkat empat kali lipat dalam dua dasawarsa terakhir, sementara upaya untuk membendungnya telah berkurang. Trump menjanjikan langkah-langkah untuk memerangi "momok" tersebut, termasuk hukuman yang lebih keras terhadap pelaku kejahatan terkait narkoba, dan pengawasan yang lebih baik di perbatasan selatan AS, yang merupakan sumber penyelundupan opioid, serta peningkatan perawatan dan pencegahan kecanduan.
Diapit oleh istrinya Melania dan Menteri Kesehatan dan Layanan Manusia, Tom Price, Trump mengatakan kepada wartawan, wabah narkoba mengancam setiap segmen penduduk AS.
"Overdosis obat sekarang menjadi penyebab utama kematian akibat kematian mendadak di Amerika, dan kematian akibat overdosis opioid telah meningkat hampir empat kali lipat sejak 1999. Ini masalah yang sangat serius," ujar Trump.
Trump menyalahkan krisis itu pada pemerintahan sebelumnya, dengan mengatakan, penuntutan federal atas kejahatan terkait obat-obatan telah menurun sebesar 23 persen antara tahun 2011 sampai 2016, sementara panjang hukuman rata-rata untuk pelaku kejahatan narkoba federal semakin berkurang.
Dia berjanji akan membalikkan kecenderungan itu, "Kita juga sangat ketatmenjaga di perbatasan selatan di mana sebagian besar obat-obatan terlarang ini masuk. Kita berbicara dengan China yang merupakan sumber beberapa jenis obat sintetis yang berbahaya. Kita membicarakannya dengan negara-negara lain dan mereka mau bekerja sama," tambah Trump.
Sebuah komisi yang dibentuk untuk mempelajari masalah itu pekan lalu mendesak presiden untuk mengumumkan keadaan darurat nasional dalam menangani penyalahgunaan opioid.
Menteri Price mengatakan, 52.000 orang Amerika meninggal akibat overdosis pada tahun 2015 dan jumlahnya meningkat. Dia mengatakan kantornya akan berupaya memastikan perawatan dan penyembuhan untuk semua pecandu obat, dan mendukung penelitian tentang bagaimana menangani rasa sakit tanpa narkotika.
"Salah satu hal yang telah kami lakukan, mengangkat masalahnya dan dating ke negara-negara bagian, mengunjungi komunitas serta berusaha menemukan praktik terbaik: apa yang sukses dilaksanakan di sana dan apa yang tidak, berbicara dengan keluarga-keluarga yang terkena krisis kecanduan, berbicara dengan orang-orang yang pernah menjadi pecandu dan yang telah sembuh," ujar Price.
Price mengatakan, Institut Kesehatan Nasional AS sedang mengembangkan vaksin untuk kecanduan dan obat penghilang rasa sakit yang tidak menyebabkan kecanduan. [ps/ds]