CEO Facebook Mark Zuckerberg, Jumat (5/6), mengatakan ia akan mempertimbangkan perubahan pada kebijakan yang menyebabkan perusahaan itu membiarkan unggahan Presiden Donald Trump. Unggahan Presiden AS terkait demonstrasi kematian George Flyod, laki-laki kulit hitam yang tidak bersenjata saat dalam tahanan polis, itu dinilai kontroversial.
Zuckerberg tidak menjanjikan perubahan kebijakan khusus dalam unggahan Facebook. Ia mengatakan Facebook akan lebih transparan dalam keputusannya menghapus atau tidak sebuah unggahan, meninjau kebijakan pada postingan yang bisa menyebabkan penindasan pemilih dan akan mengupayakan membuat perangkat lunak untuk memajukan keadilan rasial.
Pada rapat staf awal pekan ini, para karyawan mempertanyakan sikap Zuckerberg tentang postingan Trump. Zuckerberg, pemegang saham mayoritas Facebook, menyatakan walaupun menurutnya "sangat menyinggung," komentar Trump tidak melanggar kebijakan perusahaan mengenai hasutan untuk melakukan kekerasan.
Kebijakan Facebook adalah tidak membiarkan atau menghapus postingan. Tidak ada opsi lain. Kini, kata Zuckerberg, ia akan mempertimbangkan pilihan lain. Namun, ia menambahkan, "Saya khawatir, itu berisiko membuat kita mengatur konten yang tidak kita sukai meskipun itu tidak melanggar kebijakan kita." [ka/ah]