Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memuji apa yang ia sebut “kabar baik” dari wilayah Kharkiv. Ia mengatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali beberapa kota dari pasukan Rusia.
Zelenskyy menyebut beberapa unit Ukraina dalam pidato video terbarunya, memuji “keberanian dan kepahlawanan yang mereka tunjukkan selama pelaksanaan misi tempur.”
Ia juga mengatakan artileri Ukraina telah melancarkan serangan yang berhasil terhadap pasukan Rusia di Ukraina Selatan.
Wakil Menteri Pertahanan AS urusan kebijakan Colin Kahl mengatakan dalam acara yang diselenggarakan Defense News pada hari Rabu (7/9) bahwa pasukan Ukraina “membuat kemajuan yang lambat, tetapi berarti.”
“Saya tentu saja berpikir bahwa semua akan jadi lebih baik di pihak Ukraina sekarang ini di bagian selatan daripada di pihak Rusia,” kata Kahl.
Sementara itu Kementerian Pertahanan Inggris pada Kamis (8/9) mengatakan pasukan Ukraina di Kherson Oblast, Ukraina Selatan, mungkin menghancurkan sebuah jembatan ponton militer di kota Darivka yang sebelumnya digunakan pasukan Rusia setelah sebuah jembatan di dekatnya rusak.
Kementerian itu mengatakan, dengan menarget titik-titik perlintasan, militer Ukraina memperlambat kemampuan Rusia untuk mengerahkan pasukan dan melancarkan upaya penambahan logistik dari timur.
“Perlintasan Darivska adalah salah satu jalur utama antara sektor-sektor utara dan selatan dari kehadiran militer Rusia di sepanjang Sungai Dnipro. Ketepatan sistematik Ukraina yang menarget titik-titik perlintasan yang rawan kemungkinan besar berlanjut untuk menekan pasukan Rusia sewaktu mereka berupaya membendung serangan Ukraina,” kata kementerian tersebut.
Ukraina pada Rabu mendesak warga yang tinggal di daerah-daerah pendudukan Rusia di dekat PLTN Zaporizhzhia agar mengungsi demi keselamatan mereka. “Saya mengimbau penduduk di distrik-distrik yang berdekatan dengan PLTN Zaporizhzhia … mengungsi! Cari jalan untuk mencapai wilayah yang dikuasai (Ukraina),” kata Deputi PM Iryna Vereshchuk melalui layanan pesan Telegram.
Dalam pesan terpisah di Telegram, wali kota Enerhodar, Ukraina, kota utama yang menjadi lokasi PLTN itu, mengatakan, lokasi itu ditembaki pasukan Rusia dan kota itu tidak mendapat aliran listrik.
Moskow dan Kyiv selama berpekan-pekan menuduh pihak lain menyerang PLTN terbesar di Eropa itu, yang menimbulkan risiko bencana nuklir seperti yang terjadi di PLTN Chernobyl Ukraina pada tahun 1986. Hari Selasa, Rafael Grossi, Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengatakan serangan yang berlanjut terhadap PLTN Zaporizhzhia “tidak dapat diterima sama sekali” dan ia mendesak tentang penetapan kawasan demiliterisasi di fasilitas itu dan sekitarnya. Grossi dan satu tim IAEA mengunjungi lokasi itu pekan lalu. [uh/ab]
Forum