Tautan-tautan Akses

Zelenskyy Laporkan Pasukan Rusia dan Korea Utara Alami Kerugian Besar


Prajurit Brigade Operasi ke-13 'Khartiia' dari Garda Nasional Ukraina menembakkan howitzer OTO Melara ke arah pasukan Rusia di posisi garis depan di wilayah Kharkiv, Ukraina, 3 Januari 2025. (Foto: Sofilia Gatilova/Reuters)
Prajurit Brigade Operasi ke-13 'Khartiia' dari Garda Nasional Ukraina menembakkan howitzer OTO Melara ke arah pasukan Rusia di posisi garis depan di wilayah Kharkiv, Ukraina, 3 Januari 2025. (Foto: Sofilia Gatilova/Reuters)

Kota Pokrovsk masih menjadi sektor garis depan terpanas. Pasukan Rusia melancarkan serangan baru di dekat kota tersebut untuk melewatinya dari selatan dan memutus rute pasokan ke pasukan Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Sabtu (4/1), bahwa pasukan Rusia dan Korea Utara mengalami kerugian besar dalam pertempuran di wilayah Kursk selatan Rusia.

Berdasarkan penilaian oleh Ukraina dan Barat, sekitar 11.000 tentara Korea Utara dikerahkan di wilayah Kursk, tempat pasukan Ukraina menduduki sebagian besar wilayah setelah melancarkan serangan massal lintas batas pada Agustus.

Dalam pidato video yang disiarkan pada malam hari, Zelenskyy mengutip laporan dari komandan tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi, yang mengatakan bahwa pertempuran terjadi di dekat Desa Makhnovka, tidak jauh dari perbatasan Ukraina.

“Dalam pertempuran kemarin dan hari ini di dekat satu desa, Makhnovka, di wilayah Kursk, tentara Rusia kehilangan satu batalion tentara infanteri Korea Utara dan pasukan terjun payung Rusia,” kata Zelenskyy. “Ini penting.”

Presiden tidak memberikan perincian spesifik. Sebuah batalyon dapat bervariasi ukurannya tetapi umumnya terdiri dari beberapa ratus pasukan.

Reuters tidak dapat memverifikasi pernyataan presiden secara independen.

Pertempuran Sengit

Zelensky juga mengatakan "pertempuran sengit" telah terjadi di sepanjang 1.000 kilometer garis depan, dengan situasi paling sulit terjadi di dekat Kota Pokrovsk.

Seorang juru bicara militer Ukraina sebelumnya mengatakan Pokrovsk masih menjadi sektor garis depan terpanas. Pasukan Rusia melancarkan serangan baru di dekat kota tersebut untuk melewatinya dari selatan dan memutus rute pasokan ke pasukan Ukraina.

Perebutan jalan raya dan pusat kereta api di wilayah timur Donetsk itu dapat menimbulkan kesulitan serius bagi tentara Ukraina di front timur dan memungkinkan Rusia untuk memperkuat dan memajukan garis depan mereka ke barat.

“Arah Pokrovsk tetap menjadi [zona pertempuran] terpanas dan di sana Rusia menyerang 34 kali (dalam 24 jam terakhir) dan mencoba menerobos pertahanan kami di selatan Pokrovsk,” Viktor Trehubov, juru bicara kelompok pasukan Khortytsia Ukraina, mengatakan kepada televisi nasional Ukraina.

Trehubov mengatakan pasukan Rusia berusaha memblokir jalur pasokan dengan mengirimkan kelompok kecil tentara ke permukiman di selatan Pokrovsk.

Kota itu, yang memiliki satu-satunya tambang batu bara kokas untuk dipasok ke industri baja raksasa Ukraina, memiliki populasi penduduk sebelum perang sekitar 60.000 orang. Ukraina memperkirakan sekitar 11.000 dari mereka masih berada di kota tersebut.

Sebelumnya pada Sabtu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya berhasil menguasai Desa Nadiya di wilayah Luhansk timur Ukraina dan menembak jatuh delapan rudal ATACMS buatan Amerika Serikat.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan dari medan perang tersebut. [ft/ah]

XS
SM
MD
LG