Tautan-tautan Akses

Zelenskiy Terima Kanselir Jerman Scholz untuk Bahas Krisis Ukraina-Rusia


Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Kyiv, Ukraina 14 Januari 2022. (Foto: REUTERS/Gleb Garanich)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Kyiv, Ukraina 14 Januari 2022. (Foto: REUTERS/Gleb Garanich)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menerima Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk melakukan pembicaraan hari Senin di Kyiv, sementara para pemimpin Barat menyatakan solidaritas dengan Ukraina di tengah-tengah kekhawatiran mengenai invasi Rusia.

Scholz pada Minggu mengatakan kepada wartawan bahwa penambahan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina merupakan “ancaman yang sangat serius.” Ia ketika itu juga menyampaikan rencananya mengunjungi Kyiv hari Senin dan persinggahannya hari Selasa di Moskow untuk pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin adalah mengenai upaya “menemukan cara memastikan perdamaian di Eropa.”

Kanselir Jerman Olaf Scholz tiba di bandara di Berlin, Jerman, Senin, 14 Februari 2022. (Foto: AP)
Kanselir Jerman Olaf Scholz tiba di bandara di Berlin, Jerman, Senin, 14 Februari 2022. (Foto: AP)

Ukraina pada Minggu meminta Rusia dan anggota-anggota lain Organisasi bagi Keamanan dan Kerja sama di Eropa (OSCE) untuk ambil bagian dalam pertemuan dalam dua hari untuk membahas pergerakan pasukan Rusia.

“Jika Rusia serius sewaktu membicarakan mengenai keamanan yang tak terpisahkan di wilayah OSCE, Rusia harus memenuhi komitmennya terhadap transparansi militer untuk meredakan ketegangan dan meningkatkan keamanan bagi semua,” cuit Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.

Misi AS untuk OSCE menyatakan dukungannya, dengan menyatakan dalam pesannya, “Sekaranglah waktunya untuk transparansi.”

Rusia telah membantah memiliki rencana untuk menyerang Ukraina.

Presiden AS Joe Biden telah meyakinkan Zelenskiy dalam percakapan telepon hari Minggu mengenai komitmen AS bagi “kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.”

Gedung Putih mengemukakan dalam sebuah pernyataan bahwa Biden “menyampaikan dengan jelas (kepada Zelenskiy) bahwa AS akan menanggapi dengan cepat dan tegas, bersama-sama dengan sekutu-sekutu dan mitra-mitranya, bagi setiap agresi Rusia lebih lanjut terhadap Ukraina.”

Biden telah mengesampingkan pengiriman pasukan AS untuk bertempur bersama dengan pasukan Ukraina jika terjadi invasi Rusia, sambil bertekad akan menjatuhkan sanksi-sanksi ekonomi yang “cepat dan keras.”

Gedung Putih menyatakan Biden dan Zelenskiy “menyepakati pentingnya melanjutkan upaya diplomasi dan pencegahan” terhadap invasi Moskow, meskipun tawaran diplomatik yang diajukan Barat kepada Putin sejauh ini gagal mengatasi kebuntuan. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG