Tautan-tautan Akses

Yunani Sambut Pernyataan Keras Uni Eropa Soal Turki


PM Luksemburg Xavier Bettel (kiri) berbicara dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel (kanan), dan PM Yunani Kyriakos Mitsotakis (tengah) pada pertemuan meja bundar KTT Uni Eropa di gedung Dewan Eropa di Brussels, 1 Oktober 2020.
PM Luksemburg Xavier Bettel (kiri) berbicara dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel (kanan), dan PM Yunani Kyriakos Mitsotakis (tengah) pada pertemuan meja bundar KTT Uni Eropa di gedung Dewan Eropa di Brussels, 1 Oktober 2020.

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, Jumat (2/10) mengatakan ia puas dengan pernyataan Uni Eropa yang mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Turki jika terus melanjutkan usahanya melakukan pengeboran gas di perairan Laut Tengah yang disengketakan.

Para pemimpin Uni Eropa mengeluarkan deklarasi yang memperingatkan Turki untuk menghentikan eksplorasi gas di perairan yang diklaim Turki dan Siprus itu , dan mendesaknya untuk berkomitmen melangsungkan dialog.

Pernyataan itu disepakati oleh seluruh 27 pemimpin Uni Eropa setelah perdebatan selama tujuh jam. Yunani, dan khususnya Siprus, menginginkan sikap blok itu yang lebih keras, sementara negara-negara lain menginginkan pendekatan yang lebih bersifat mendamaikan dengan Turki.

Mitsotakis mengatakan, Uni Eropa telah mengirim pesan persatuan, solidaritas dan kekukuhan yang membuat Turki mau tidak mau harus menghentikan tindakan-tindakan sepihaknya. “Pesan itu juga menjabarkan secara jelas konsekuensi yang dihadapi jika Turki melanjutkan perilaku agresifnya,” katanya. "Yunani benar-benar puas dengan hasil pertemuan tingkat tinggi itu,” lanjutnya.

Ankara telah membuat marah Uni Eropa dengan mengirim kapal riset yang dikawal kapal-kapal perang ke perairan yang menurut blok tersebut milik Yunani dan Siprus. Athena menanggapinya dengan latihan perang yang didukung Prancis sehingga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya bentrokan besar.

Namun ketegangan antara Turki dan Yunani telah melonggar dalam dua hari terakhir. Kedua pihak sepakat untuk melanjutkan kembali pembicaraan politik yang telah lama tertunda dan membentuk jalur komunikasi militer langsung di NATO untuk menghindari bentrokan yang tidak disengaja di kawasan perairan tersebut. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG