Kurs Yuan stabil pada Selasa (6/8), satu hari setelah pemerintah China melemahkan nilai tukar mata uang China itu terhadap dolar Amerika, yang mengakibatkan bursa saham anjlok, dan Amerika menuduh China sebagai “manipulator mata uang.”
Tuduhan yang dilontarkan oleh AS pada Senin (5/8) waktu Amerika itu adalah peningkatan besar kedua antara kedua negara yang terlibat perang dagang itu dalam waktu 24 jam, kantor berita AFP melaporkan.
Nilai tukar yuan di China dan di luar China menembus level 7 yuan per dolar Amerika. Para investor menganggap nilai tukar itu sebagai ambang penting dalam nilai mata uang. Pasar ekuitas global anjlok di tengah ketakutan terus berkembangnya perang dagang antara dua perekonomian paling besar di dunia itu.
Tapi perdagangan valuta asing pada Selasa lebih tenang, setelah turun 0, 01 persen dalam perdagangan dalam negeri dan naik 0, 24 persen dalam perdagangan luar negeri.
Bank sentral China menurunkan paritas mata uangnya pada Selasa ke tingkat paling rendah dalam lebih dari 11 tahun.
Yuan tidak sepenuhnya bisa dipertukarkan dengan mata uang negara lainnya dan pemerintah membatasi pergerakan nilai tukarnya terhadap dollar Amerika dengan dua persen di atas atau di bawah nilai yang ditentukan bank sentral tiap hari.
Pelemahan nilai yuan itu terjadi beberapa hari setelah Amerika mengumumkan rencana akan menambah kenaikan tariff impor atas barang-barang China bernilai AS$300 miliar. [ii/ft]