Sekelompok oryx Arab yang terdiri dari 15 ekor betina dan lima ekor jantan dilepasliarkan ke suaka margasatwa di Yordania pada hari Minggu (13/2).
The Royal Society for the Conservation of Nature, organisasi pelestarian alam independen di Yordania, telah menerima grup pertama dari 60 ekor oryx Arab.
Ashraf Al Halah, direktur Suaka Margasatwa Shaumari, mengatakan, "Hari ini kami menerima 20 oryx Arab sebagai bagian dari kesepakatan kerja sama antara Royal Society for the Conservation of Nature dan Otoritas Lingkungan di Abu Dhabi. Tujuan proyek ini adalah untuk meningkatkan struktur genetik dan keragaman genetik oryx Arab di Suaka Margasatwa Shaumari dan juga untuk menciptakan sekelompok hewan yang dapat bertahan sendiri dengan sedikit bantuan dari manusia."
Ke-20 ekor oryx Arab itu kini berkeliaran di Suaka Margasatwa Shaumari, yang berlokasi di dekat kota Azrag, yang terletak sekitar 110 dari kota Amman.
Mereka diserahkan ke Yordania sebagai bagian dari sebuah proyek yang didanai oleh Badan Lingkungan Abu Dhabi.
Ashraf menambahkan, "Upaya yang dilakukan Uni Emirat Arab, yang diwakili oleh badan lingkungan adalah untuk mendukung negara-negara di mana oryx Arab menyebar. Untuk itu, badan lingkungan mendirikan Sekretariat Umum bagi oryx Arab yang mengkhususkan diri untuk hal-hal yang berkaitan dengan oryx Arab, mulai dari penelitian, distribusi hingga persiapan di negara-negara di mana oryx menyebar."
Yordania menampung lebih dari 110 ekor oryx Arab, sedangkan Uni Emirat Arab memiliki sekitar 10.000 ekor. Binatang itu diburu hingga hampir punah di Timur Tengah dan dinyatakan punah dari alam liar pada tahun 1972. Namun program pemulihan di beberapa negara Arab telah mendapati populasi oryx liar bangkit kembali.
Dalam “Daftar Merah” Uni Internasional untuk Konservasi Alam, oryx dipindahkan dari kategori terancam punah menjadi rentan pada tahun 2011.Ini merupakan pertama kalinya seekor spesies yang dinyatakan punah dari alam liar telah meningkat dalam tiga kategori.
Namun hewan-hewan di Yordania menghadapi sejumlah tantangan termasuk hilangnya habitat mereka, kata Ashraf Al Halah, direktur Suaka Margasatwa Shaumari.
Bagian dari proyek ini adalah untuk merehabilitasi area padang rumput yang baru bagi oryx dan membantu mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan di kawasan tersebut.
Suaka Margasatwa Shaumari juga berupaya untuk melindungi spesies lain di antaranya kijang gazelle, keledai onager dan burung unta. [lj/uh]