Ribuan orang membanjiri jalan-jalan di ibukota Yordania, Amman, hari Jumat untuk memberikan dukungan kepada pilot militer Yordania yang dibunuh oleh militan ISIS.
Para demonstran berunjukrasa di jalan-jalan kota itu setelah sholat Jumat di mesjid al-Husseini, melambai-lambaikan bendera Yordania dan meneriakkan slogan menentang ISIS.
Yordania menyatakan serangan udara baru-baru ini terhadap target-target Negara Islam (ISIS) hanyalah permulaan dari pembalasannya atas pembunuhan mengerikan terhadap seorang pilot militer Yordania yang ditangkap di Suriah pada bulan Desember.
Pesawat-pesawat tempur Yordania melancarkan puluhan serangan udara terhadap kelompok ISIS di Suriah dan Irak hari Kamis (5/2), setelah Raja Abdullah menjanjikan respon yang “mengguncang” atas pembunuhan tersebut.
Menteri Luar Negeri Nasser Judeh mengatakan kepada stasiun televisi CNN Kamis malam (5/2) bahwa Yordania akan memburu militan ISIS “di manapun mereka berada, dengan apapun yang kami miliki.”
“Kami akan memburu mereka dan kami akan membasmi mereka,” ujar Judeh, yang menyebut para anggota ISIS sebagai pengecut.
Raja Abdullah mengunjungi keluarga pilot Muath al-Kaseasbeh di kediaman mereka hari Kamis. Ia mengatakan Yordania akan terus berjuang membela rakyat dan agamanya.
Sebuah tayangan video yang tampaknya dibuat ISIS muncul pekan ini, memperlihatkan pilot itu dikurung dalam kandung, disiram bensin dan dibakar hidup-hidup.