Tautan-tautan Akses

Xinhua Serukan Sistem Ekonomi Baru yang Tak Berpusat pada AS


Kantor berita resmi China menyerukan pembentukan cadangan mata uang internasional baru pengganti mata uang yang didominasi dolar AS (foto: ilustrasi).
Kantor berita resmi China menyerukan pembentukan cadangan mata uang internasional baru pengganti mata uang yang didominasi dolar AS (foto: ilustrasi).

Sementara para anggota Kongres AS semakin mendekati batas waktu bagi pembayaran utang-utang Amerika, kebuntuan itu memicu tanggapan keras dari pemerintah China.

Berbagai peringatan para pejabat dan opini tajam yang dimuat sejumlah media yang didukung pemerintah telah mengungkapkan betapa kedua negara itu terhubung secara ekonomi.

Para pemimpin di China tidak dapat berbuat banyak selain khawatir dan menunggu apakah perdebatan soal utang di Amerika bisa mencapai kesepakatan sebelum batas waktu hari Kamis (17/10), di mana pemerintah secara teknis gagal membayar utang-utangnya kepada para kreditur.

Media yang didukung pemerintah sibuk memanfaatkan perdebatan utang itu sebagai kesempatan untuk mencari kesalahan dalam sistem politik demokrasi Amerika, yang kata pihak berwenang mengalami cacat karena kebuntuan legislatif, dan membahayakan sistem ekonomi global.

Sebuah tajuk opini terbaru memperingatkan Amerika akan segera melemparkan "bom nuklir ekonomi," yang akan merugikan pasar saham sampai krisis itu terpecahkan.

Namun, yang menarik perhatian paling besar adalah tajuk opini oleh kantor berita resmi China, Xinhua, yang menyerukan dibangunnya sebuah sistem ekonomi dunia baru ekonomi yang "tidak berpusat pada Amerika."

Meskipun menarik perhatian luas di luar negeri, opini itu tidak berdampak besar di dalam negeri dan tidak diterbitkan dalam bahasa Tionghoa. Artikel itu menyerukan pembentukan cadangan mata uang internasional baru untuk menggantikan mata uang yang didominasi dolar Amerika.

Jeffrey Bader, mantan Penasihat Keamanan Nasional Presiden Barack Obama mengatakan jika Xinhua mengatakan situasinya mengkhawatirkan, dia setuju. Dia mengatakan ini merupakan episode memalukan dalam sejarah Amerika, tetapi pasar akan menentukan nasib mata uang Amerika, seperti yang sudah-sudah.

"Itu tidak akan ditentukan oleh perintah dari Washington atau pengumuman Gubernur Bank Sentral AS berikutnya bahwa dolar Amerika akan tetap menjadi mata uang global. Kekuatan pasar-lah yang akan menentukannya. Jika Zhou Xiaochuan (Kepala Bank Rakyat China) atau SAFE (Administrasi Valuta Asing Negara) besok memutuskan bahwa 1,3 triliun dolar dalam obligasi Amerika resikonya terlalu besar, mereka akan mencari alternatifnya," ulas Bader.

Seperti banyak negara lain, sebagian besar cadangan mata uang asing milik China sebesar 3.66 trilyun Amerika, disimpan dalam bentuk obligasi dolar Amerika, yang sejak lama dianggap sebagai investasi yang aman dengan risiko kecil.

Recommended

XS
SM
MD
LG