Badan Kesehatan Sedunia WHO melaporkan sekitar 800 ribu orang bunuh diri setiap tahun.Untuk memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia pada 10 September ini, WHO menekankan peran penting media untuk menghentikan seseorang melakukan bunuh diri.
Di seluruh dunia, ada satu orang bunuh diri setiap 40 detik.WHO melaporkan untuk setiap tindakan bunuh diri, ada 20 orang lain – terutama anak muda – yang berupaya melakukan tindakan serupa.Bunuh diri adalah penyebab utama kematian kedua diantara orang berusia 15-29 tahun.
Kebanyakan bunuh diri, atau lebih dari 78%, terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.Faktor resiko bunuh diri antara lain akibat gangguan jiwa, khususnya depresi dan kecemasan akibat alkohol.
WHO menunjukkan bukti bahwa media bisa memainkan peran penting dalam mencegah bunuh diri, dengan melaporkan tragedi itu secara bertanggungjawab.
Ilmuwan di Departemen Kesehatan Mental dan Penyalahgunaan Zat WHO Alexandra Fleischmann mengatakan pada VOA, orang sering enggan membicarakan bunuh diri karena stigma yang ada.Wartawan, ujar Fleischmann, bisa membantu mengatasi stigma ini dengan mendorong orang untuk mencari pertolongan dan berbicara secara terbuka tentang tekanan yang mereka hadapi.
WHO mengingatkan bahwa pelaporan yang tidak bertanggungjawab bisa mendorong tindakan bunuh diri mereka yang meniru bunuh diri yang dilihat atau dibaca, dan meningkatkan resiko tersebut.
WHO melaporkan metode bunuh diri yang paling umum adalah meracuni diri dengan pestisida, dan dengan senjata api. Ditambahkan, banyak kematian seperti ini bisa dicegah dengan membatasi akses terhadap sarana itu.[em]