Tautan-tautan Akses

WHO: Manfaat Vaksin mRNA COVID Lebih Besar Daripada Risiko Jantung


Botol dengan label vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna COVID-19 terlihat pada ilustrasi ini, 19 Maret 2021. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi)
Botol dengan label vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna COVID-19 terlihat pada ilustrasi ini, 19 Maret 2021. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi)

Panel penasihat Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Jumat (9/7), mengatakan manfaat vaksin mRNA COVID-19 lebih besar daripada risiko yang dapat menyebabkan peradangan jantung yang sangat kecil. WHO mengingatkan vaksinasi akan mengurangi risiko rawat inap dan kematian.

Dalam sebuah pernyataan, WHO mengatakan bahwa laporan dari dua kondisi langka - miokarditis, radang jantung, dan lapisannya, yang disebut perikarditis - biasanya terjadi dalam beberapa hari setelah vaksinasi, terutama di antara pria yang lebih muda setelah dosis kedua.

"Kasus miokarditis dan perikarditis yang sangat jarang telah diamati setelah vaksinasi dengan vaksin mRNA COVID-19," katanya, merujuk pada dua vaksin yang menggunakan teknologi tersebut, yaitu Pfizer-BioNTech dan Moderna.

"Manfaat vaksin mRNA COVID-19 lebih besar daripada risiko dalam mengurangi rawat inap dan kematian akibat infeksi COVID-19," katanya.

WHO mengatakan berdasarkan data yang tersedia, keluhan miokarditis dan perikarditis setelah vaksinasi "umumnya ringan.”

"Individu yang divaksinasi harus diinstruksikan untuk mencari perawatan medis segera jika mendapatkan gejala yang menunjukkan miokarditis atau perikarditis, seperti onset baru dan nyeri dada yang terus menerus, sesak napas, atau palpitasi setelah vaksinasi," tambahnya.

Sebelumnya pada hari Jumat (9/7), regulator obat Eropa mengatakan telah menemukan kemungkinan hubungan antara peradangan jantung yang sangat langka dan vaksin COVID-19 dari Pfizer-BioNTech dan Moderna. [ah/vm]

XS
SM
MD
LG