WHO mengatakan akan mengirim tim-tim ke Mali dan Pantai Gading untuk mengevaluasi langkah-langkah persiapan negara-negara itu dalam menghadapi Ebola di wilayah-wilayah perbatasan bersama mereka dengan Guinea, Liberia, dan Sierra Leone.
Ketua tim tanggap kesehatan WHO, Dr. Isabelle Nuttall, mengatakan kepada wartawan, Kamis, sebuah tim yang terdiri dari 10 orang akan pergi ke Mali hari Senin dan sebuah tim lainnya akan pergi ke Pantai Gading dalam beberapa hari.
Nuttall mengatakan, kunci untuk menghentikan penyebaran Ebola terletak pada usaha mengontrol penyebarannya di tiga negara Afrika Barat yang paling parah terkena wabah penyakit itu. Ia mengatakan, pendeteksian di pintu keluar perbatasan-perbatasan Guinea, Liberia, dan Sierra Leone sangat penting.
Sementara itu, para menteri kesehatan Eropa bertemu di Brussels untuk melakukan pembicaraan tingkat tinggi membahas virus Ebola dan bagaimana mendeteksi virus itu di perbatasan-perbatasan dan bandara-bandara Eropa.
Pertemuan hari Kamis berlangsung beberapa hari setelah langkah-langkah pendeteksian baru diberlakukan di lima bandara Amerika. Bandara-bandara itu, semuanya di kota-kota besar, menerima paling banyak penumpang dari Guinea, Liberia, dan Sierra Leone, negara-negara di Afrika Barat yang menjadi pusat wabah.
Hari Kamis, para pemimpin Kongres AS akan mengadakan sidang dengan para pakar medis terkemuka Amerika untuk membahas pendeteksian Ebola dan langkah-langkah pengawasan di Amerika.
Protokol perawatan Ebola menjadi sorotan sejak dua perawat Texas tertular virus itu sewaktu merawat seorang pasien Ebola dari Liberia yang dirawat dan meninggal di kota Dallas. Hari Rabu, terungkap bahwa salah satu perawat yang tertular itu naik pesawat komersial sehari sebelum ia menunjukkan gejala-gejala tertular.
