Tautan-tautan Akses

WHO: Kasus COVID dalam 2 Pekan Ini Lebih Banyak daripada 6 Bulan Pertama Pandemi


Petugas kesehatan membawa jenazah seseorang yang meninggal karena COVID-19 di luar rumah sakit lapangan di Mumbai, India, Selasa, 4 Mei 2021. (Foto: AP)
Petugas kesehatan membawa jenazah seseorang yang meninggal karena COVID-19 di luar rumah sakit lapangan di Mumbai, India, Selasa, 4 Mei 2021. (Foto: AP)

Kasus COVID-19 di seluruh dunia telah meningkat selama sembilan pekan berturut-turut dan kematian naik selama enam pekan, kata Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam suatu sesi informasi negara anggota pada hari Kamis (6/5).

“Lebih banyak kasus COVID-19 dilaporkan secara global dalam dua pekan terakhir daripada selama enam bulan pertama pandemi. Selama beberapa pekan terakhir, negara-negara di setiap wilayah WHO menunjukkan tren meningkat terus dalam kasus dan kematian. Sekarang bukan saatnya untuk lengah, bahkan untuk negara-negara yang sekarang ini mencatat penurunan kasus,” ujarnya.

Wabah COVID terus berkecamuk di India. Hari Jumat (7/5), Kementerian Kesehatan India menyatakan lebih dari 414 ribu kasus baru COVID telah dilaporkan dalam periode 24 jam sebelumnya.

Warga Australia yang dilarang memasuki negara mereka, apabila mereka sebelumnya melakukan perjalanan ke India, akan diizinkan kembali pulang mulai 15 Mei, kata PM Australia Scott Morrison hari Jumat (7/5). Namun warga Australia tidak akan diizinkan menumpangi penerbangan repatriasi keluar India jika mereka dites positif terjangkit virus corona.

Pandemi COVID telah menewaskan lebih dari 3,2 juta jiwa di seluruh dunia, menurut Johns Hopkins Coronavirus Resource Center pada hari Jumat (7/5). Menurut Hopkins, AS mencatat jumlah terbanyak dengan lebih dari 580 ribu kematian. Brazil mendekati AS dengan 417 ribu kematian, diikuti oleh India dengan 230 ribu kematian.

Ada lebih dari 155,6 juta infeksi global, menurut Johns Hopkins. AS masih berada di posisi teratas dengan catatan 32,6 juta, diikuti oleh India dengan 21 juta dan Brazil dengan 15 juta. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG