Tautan-tautan Akses

WHO Hadapi Penyelidikan Virus setelah Ancaman Trump


Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, menghadiri sidang Majelis Kesehatan Dunia ke-73 di tengah pandemi virus corona, di Jenewa, Selasa, 19 Maret 2020.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, menghadiri sidang Majelis Kesehatan Dunia ke-73 di tengah pandemi virus corona, di Jenewa, Selasa, 19 Maret 2020.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Selasa (19/5), sepakat untuk memulai investigasi terhadap tanggapannya atas pandemi virus corona.

Kesepakatan itu diambil sementara Beijing menuduh Washington mengabaikan tanggung jawabnya setelah Presiden Donald Trump mengancam akan keluar dari badan PBB itu.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan penanganan pandemi harus didahulukan, karena Covid-19 terus mengakibatkan kematian dan kehancuran ekonomi di seluruh planet ini.

Jumlah korban di beberapa pusat perebakan terus meningkat, dan Inggris mengungkapkan bahwa lebih dari 41 ribu orang telah meninggal karena virus corona di negara itu.

Bagian-bagian lain di dunia baru saja mulai merasakan keganasan pandemi. Di Amerika Latin, Brazil telah menyalip Inggris dengan jumlah infeksi tertinggi ketiga di dunia, yaitu sekitar 255 ribu kasus yang terkonfirmasi.

Menghadapi tekanan di dalam negeri Amerika, Trump telah menuduh WHO sebagai “boneka” China dan gagal melakukan tindakan yang cukup untuk memerangi penyebaran awal penyakit itu. Amerika memiliki jumlah kasus virus corona dan kematian yang jauh lebih tinggi dari negara mana pun.

Pada Senin (18/5), ia mengancam akan secara permanen membekukan dana iuran Amerika untuk WHO. Saat ini Amerika membekukan sementara iuran untuk badan itu.

Selasa (19/5), Beijing membalas dengan menuduhnya berusaha mendiskreditkan China dan merusak WHO untuk tujuan politik. [lt/pp]

XS
SM
MD
LG