Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari Kamis (11/5) menyatakan, mpox, yang sebelumnya dikenal dengan cacar monyet, kini bukan lagi penyakit yang dimasukkan dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat dunia.
Pada pengarahan di kantor pusat WHO di Jenewa, Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus mengatakan, komite darurat organisasi urusan mpox bertemu dan menganjurkan, wabah yang dialami multi-negara itu tidak lagi mewakili darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Anjuran itu diterima.
Salah satu faktor utama dalam keputusan yang dikutip Tedros adalah penurunan kasus penyakit hampir 90% dalam tiga bulan terakhir dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya.
Kepala WHO itu memuji penurunan tajam dalam penularan, karena hasil kerja organisasi komunitas dan otoritas kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Badan kesehatan terkait dengan PBB itu mencatat, upaya WHO untuk memberi tahu publik tentang risiko mpox, mendorong dan mendukung perubahan perilaku, serta mendukung akses ke tes, vaksin, dan perawatan, sangat penting.
Tetapi Tedros memperingatkan, mpox terus menimbulkan tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan, membutuhkan "tanggapan yang kuat, proaktif, dan berkelanjutan." Faktanya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengumumkan sekelompok kasus baru dilaporkan di Chicago hari Rabu.
Gejala mpox sering berupa ruam yang mungkin terdapat di tangan, kaki, dada, wajah, atau mulut dan di dekat alat kelamin, disertai demam, menggigil, dan kelelahan.
WHO melaporkan 98% kasus terjadi di antara pria yang berhubungan seks dengan sesame jenis dan bisa menyebar dari orang ke orang melalui kontak seksual, ciuman, pelukan, serta melalui pakaian, handuk, dan seprai yang terpapar. [ps/jm]
Forum