Tautan-tautan Akses

WFP Peringatkan Haiti telah Menjadi 'Krisis yang Terlupakan'


Seorang perempuan menyiapkan makanan di tempat penampungan untuk keluarga yang terlantar akibat kekerasan geng di Port-au-Prince, Haiti, 9 Desember 2021. (Foto: AP)
Seorang perempuan menyiapkan makanan di tempat penampungan untuk keluarga yang terlantar akibat kekerasan geng di Port-au-Prince, Haiti, 9 Desember 2021. (Foto: AP)

Program Pangan Dunia (WFP) mengajukan permohonan kepada donor internasional agar membantu rakyat di Haiti menghindari kelaparan.

Badan Pangan PBB tersebut mengatakan hampir setengah dari populasi menghadapi kelaparan akut, dan malnutrisi meningkat karena ketidakamanan, kekerasan, dan masalah ekonomi yang semakin parah. Menurut WFP, kelaparan mencapai rekor tertinggi di Haiti, dengan hampir 5 juta orang atau satu dari dua orang di sana menghadapi rawan pangan yang akut. Jumlah ini lebih banyak dari krisis kelaparan besar lain, termasuk di Somalia atau Afghanistan.

"Kekerasan telah mengganggu pasar, mengacaukan perdagangan, memengaruhi produksi pangan, dan itu menyebar di Haiti menjadi krisis pangan yang memengaruhi 5 juta orang," kata Jean-Martin Bauer, Direktur WFP Haiti. “Kami tidak melihat jalan keluar," tambahnya.

Di lingkungan termiskin di Port-au-Prince - pusat kekerasan di Haiti - orang-orang hidup dalam wilayah kekuasaan geng-geng bersenjata. Geng-geng ini berjuang untuk menguasai, membatasi pergerakan, dan membatasi akses ke layanan pangan, air, dan sanitasi.

Jumlah warga sipil yang terbunuh di Haiti lebih banyak daripada di Ukraina dalam empat bulan pertama 2023, kata Bauer. Ia menekankan bahwa Haiti menerima perhatian dan dana internasional yang jauh lebih sedikit daripada Ukraina. “Haiti tidak berisiko menjadi krisis yang terlupakan, Haiti adalah krisis yang terlupakan,” kata Bauer.

Aktivitas kelompok bersenjata juga menyebar ke luar ibu kota, di berbagai daerah pedesaan di mana para petani telah diculik untuk mendapatkan uang tebusan. Ini membuat banyak petani lain membatasi pergerakan ke pasar, sehingga semakin berisiko pada ketahanan pangan negara itu.

Dengan bantuan yang diberikan WFP, situasinya telah membaik tetapi badan PBB tersebut memperingatkan bahwa tanpa dana tambahan akan ada gangguan terhadap bantuan kemanusiaan yang bisa mengakibatkan kembalinya kondisi bencana. [ka/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG