Tautan-tautan Akses

Wartawan Al Jazeera Minta Pengampunan


Wartawan Al-Jazeera Mohammed Fahmy, kiri, dalam persidangan di penjara Tora, Kairo, Mesir, 4 Juni 2015.
Wartawan Al-Jazeera Mohammed Fahmy, kiri, dalam persidangan di penjara Tora, Kairo, Mesir, 4 Juni 2015.

Wartawan Al-Jazeera asal Australia, Peter Greste, hari Minggu (30/8) mengatakan, hukuman yang dijatuhkan terhadapnya dan dua koleganya pada hari Sabtu “berlatar belakang politik.” Ia mengatakan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi "kini punya kesempatan untuk membatalkan ketidakadilan tersebut” dan mengampuni ketiga wartawan itu.

Pengadilan Mesir menyatakan ketiga wartawan tersebut, Greste, warganegara Kanada Mohammed Fahmy dan warganegara Mesir Baher Mohamed, bersalah mendukung kelompok terlarang Ikhwanul Muslimin Ketiga wartawan itu dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

Sementara Greste kembali ke Australia awal tahun ini, Mohamed dan Fahmy bebas dengan uang jaminan di Mesir hingga Sabtu, sewaktu mereka dibawa ke tahanan.

Departemen Luar Negeri Amerika menyatakan “sangat prihatin” atas vonis tersebut dan mendesak Mesir agar mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memperbaikinya. Juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby mengatakan kebebasan pers “merupakan hal mendasar bagi setiap masyarakat bebas dan penting bagi pembangunan yang demokratis.”

XS
SM
MD
LG