Pesawat pertama yang mengangkut 164 pengungsi mendarat hari Senin di ibukota Sudan Selatan, Juba hari Senin (14/5).
Mereka termasuk diantara 12.000 hingga 15.000 warga Sudan Selatan yang menunggu untuk meninggalkan kamp transit yang penuh sesak di Kosti, arah selatan Khartoum.
Menteri urusan kemanusiaan Sudan Selatan, Joseph Lual Acuil, menyambut pengungsi yang pulang itu di bandara. Ia mengatakan karena mereka sudah pulang, pemerintahnya akan menyediakan bantuan karena mereka sudah hampir tidak punya harta benda lagi.
Pemerintah Sudan dan Sudan Selatan telah menandatangani nota kesepahaman, dimana sekitar satu setengah juta warga Sudan Selatan yang masih berada di utara harus memilih antara pulang atau tetap tinggal disana sebagai pengungsi.
Sebagian besar etnis selatan kehilangan pekerjaan mereka di utara sebelum Sudan Selatan memperoleh kemerdekaan bulan Juli.
Kedua negara masih berbeda pendapat mengenai isu kewarganegaraan, minyak dan perbatasan, dan hampir berperang besar-besaran setelah berbagai bentrokan di perbatasan.
Mereka termasuk diantara 12.000 hingga 15.000 warga Sudan Selatan yang menunggu untuk meninggalkan kamp transit yang penuh sesak di Kosti, arah selatan Khartoum.
Menteri urusan kemanusiaan Sudan Selatan, Joseph Lual Acuil, menyambut pengungsi yang pulang itu di bandara. Ia mengatakan karena mereka sudah pulang, pemerintahnya akan menyediakan bantuan karena mereka sudah hampir tidak punya harta benda lagi.
Pemerintah Sudan dan Sudan Selatan telah menandatangani nota kesepahaman, dimana sekitar satu setengah juta warga Sudan Selatan yang masih berada di utara harus memilih antara pulang atau tetap tinggal disana sebagai pengungsi.
Sebagian besar etnis selatan kehilangan pekerjaan mereka di utara sebelum Sudan Selatan memperoleh kemerdekaan bulan Juli.
Kedua negara masih berbeda pendapat mengenai isu kewarganegaraan, minyak dan perbatasan, dan hampir berperang besar-besaran setelah berbagai bentrokan di perbatasan.