Protes diiringi kemarahan meletus pada Rabu (25/12) di beberapa wilayah Suriah, setelah beredar video yang menunjukkan perusakan terhadap tempat suci Alawi di wilayah utara negara itu, kata organisasi pemantau perang dan sejumlah saksi mata.
Pemantau HAM Suriah mengatakan, demonstrasi besar-besaran terjadi di kota-kota pesisir Tartus dan Latakia, di provinsi-provinsi yang merupakan jantung minoritas Alawi, tempat Bashar al-Assad, pemimpin Suriah yang digulingkan, berasal.
Lembaga pemantau yang berpusat di Inggris itu juga melaporkan bahwa unjuk rasa pecah di beberapa bagian kota Homs dan wilayah lain, termasuk Qardaha, kampung halaman Assad.
Saksi mata mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa demonstrasi meletus di Tartus, Latakia, dan Jableh di dekatnya.
Rekaman gambar dari Jableh menunjukkan kerumunan besar di jalan-jalan, beberapa meneriakkan slogan-slogan termasuk “Alawi, Sunni, kami ingin perdamaian”.
Kantor berita pemerintah SANA mengatakan polisi di pusat kota Homs memberlakukan jam malam mulai pukul 6 sore waktu setempat hingga pukul 8 pagi pada Kamis (26/12). Pemerintah daerah di Jableh juga mengumumkan jam malam.
Lembaga pemantau itu mengatakan, unjuk rasa pecah setelah sebuah video yang menunjukkan “serangan oleh para petempur” terhadap sebuah tempat suci penting Alawi di distrik Maysaloon, di kota terbesar kedua di Suriah, Aleppo, mulai beredar pada Rabu pagi.
Disebutkan bahwa lima pekerja tewas, dan tempat suci itu dibakar.
Kepala lembaga pemantau HAM Suriah, Rami Abdel Rahman, mengatakan, tanggal pasti video tersebut tidak diketahui.
Dia mengatakan bahwa video itu direkam awal bulan ini, setelah pemberontak yang dipimpin oleh kelompok Islamis Hayat Tahrir al-Sham melancarkan serangan kilat dan menguasai kota-kota besar, termasuk Aleppo, pada 1 Desember, dan menggulingkan Assad sepekan kemudian.
AFP tidak dapat memverifikasi rekaman atau tanggal insiden secara independen.
Assad telah lama menampilkan dirinya sebagai pelindung kelompok minoritas di Suriah yang mayoritas Muslim Sunni. [ns/rd]
Forum