Perayaan berlangsung meriah di Karachi pada Senin (11/4) setelah parlemen Pakistan memilih Shahbaz Sharif sebagai perdana menteri baru. Pemilihan itu mengakhiri kekacauan politik yang terjadi selama satu minggu terakhir yang mendorong mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Imran Khan pada Minggu (10/4).
Dengan meneriakkan kata-kata “kami kalahkan Imran,” para pekerja dari berbagai partai politik menyalakan kembang api untuk merayakan kehadiran pemimpin baru.
Pemimpin lokal Partai PML-N, pimpinan Shahbaz Sharif, Nihaal Hashmi mengatakan “hari ini kekuatan jahat telah dikalahkan.”
Sharif dilantik di istana marmer putih megah yang dikenal sebagai Istana Kepresidenan, dalam sebuah upacara singkat.
Meskipun demikian, pelantikan itu tidak menjamin perdamaian atau memecahkan banyak masalah ekonomi, termasuk inflasi yang tinggi dan melonjaknya krisis energi.
Sharif, saudara laki-laki mantan perdana menteri Nawaz Sharif yang dipecat dari jabatannya tahun 2017 lalu, meraih 174 suara setelah lebih dari 100 anggota parlemen Partai Keadilan Pakistan, atau Pakistan Tehreek-e-Insaf, mengundurkan diri dan keluar dari Majelis Nasional sebagai bentuk protes.
Perolehan 174 suara itu melebihi mayoritas sederhana yang disyaratkan, dan cukup untuk mengesahkan undang-undang di majelis yang memiliki 342 kursi itu. [em/rd]