Selagi lebih dari 10.000 migran terus melakukan perjalanan ke Kota New York setiap bulannya, kecemasan muncul di kalangan penduduk mengenai kapasitas kota untuk menampung mereka.
Para pengunjuk rasa di kawasan Staten Island, New York City merayakan usulan pemblokiran tempat penampungan migran di lingkungan mereka.
Curtis Silwa adalah seorang aktivis dan Calon Walikota New York
“Saya pikir bahkan orang-orang yang berpikiran terbuka terhadap apa yang mereka sebut kedatangan migran, kini telah memahami bahwa itu merugikan kita,” tukasnya.
Walikota New York Eric Adams mengatakan kotanya telah menampung lebih dari 100.000 migran baru. Ia memperingatkan bahwa hal ini mungkin berdampak buruk bagi kota New York.
“Dan betapa beraninya ada orang yang mengatakan Kota New York tidak sedang mengalami krisis. Inilah bagian menyedihkan tentang itu. Ketika kami mendapat 10.000 migran sebulan, tidak tampak adanya penurunan (jumlah kedatangan migran). Krisis ini, dapat menghancur-kan kota kita,” ujarnya.
Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Siena College, opini masyarakat New York terhadap kedatangan migran juga berubah.
Masing-masing 79% dari anggota Partai Demokrat, Partai Republik, dan dari Independen, semuanya mengatakan bahwa gelombang migran yang masuk baru-baru ini adalah masalah serius. Isu migran sangat mempengaruhi cara pemilih menilai presiden, katanya. [ps/lt]
Forum