Alexander Vinnik, warga negara Rusia yang dihukum karena kejahatan dunia maya dan dibebaskan otoritas AS sebagai bagian dari pertukaran tahanan, tiba di Moskow pada Kamis (12/3).
Ia berterima kasih kepada Presiden Vladimir Putin dan yang lainnya karena telah mengatur pertukaran itu, kata kantor berita negara RIA.
Vinnik, yang mengaku bersalah pada Mei 2024 atas tuduhan konspirasi untuk melakukan pencucian uang, mengatakan kepada RIA dalam laporan yang dikeluarkan setelah tengah malam bahwa ia berada di rumah bersama keluarganya.
Ia mengatakan bahwa ia terbang dengan pesawat AS yang berhenti di Polandia dan bukan di Turki seperti yang dikatakan pengacaranya.
Dikutip oleh RIA, Vinnik berterima kasih kepada Putin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, diplomat dan layanan khusus Rusia, pengacaranya "dan terutama keluarga saya."
"Apa yang bisa saya katakan? Dan saya juga dapat berterima kasih kepada Trump. Secara keseluruhan, tanpa dia, segala sesuatunya mungkin akan sulit," tambahnya.
Leonid Slutsky, kepala komite urusan luar negeri majelis rendah parlemen Duma Rusia, mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa kepulangan Vinnik merupakan "kemenangan lain bagi diplomasi Rusia dan semua layanan dan lembaga yang terkait pembebasannya."
Vinnik mengoperasikan bursa mata uang kripto, BTC-e. Melalui bursa itu ia diduga mengeruk $4 miliar hasil dari serangan ransomware, pencurian identitas, jaringan narkoba, dan kegiatan kriminal lainnya.
Ia dibebaskan AS dari penjara sebagai imbalan atas pembebasan guru sekolah AS Marc Fogel oleh Rusia. Ia telah kembali pada hari Selasa. [ka/jm]
Forum