Warga yang marah di Beni, Republik Demokratik Kongo timur, membakar balai kota sebagai protes pada hari Senin (25/11) setelah para tersangka pemberontak membunuh delapan orang.
Penduduk yang kesal kemudian bergerak menuju kamp misi penjaga perdamaian PBB di pinggiran Beni.
Sebagian pengunjuk rasa mengatakan mereka ingin pasukan penjaga perdamaian pergi karena mereka gagal melindungi penduduk dari serangkaian serangan pemberontak.
Beni juga merupakan pusat wabah Ebola yang kini sedang berlangsung. [lt/ab]